SEMARAPURA, BALIPOST.com – Adat Pesinggahan kini semakin ramai dengan aktivitas umat Hindu untuk melaksanakan persembahyangan. Terutama di Pura Goa Lawah. Desa adat setempat pun terus melakukan upaya-upaya penataan. Salah satunya, melalui pembangunan puluhan kios untuk menampung seluruh pedagang di Pantai Goa Lawah.
Selain pembangunan kios yang didanai pemerintah di depan Pura Goa Lawah, Desa Adat Pesinggahan juga turut mempercepat pembangunan kios dengan melakukan pembangunan kios di areal Rest Area Pantai Goa Lawah dekat Pura Goa Lawah. Bendesa Adat Pesinggahan, I Wayan Sujana, dihubungi Kamis (15/9) mengatakan, proses pembangunan sudah dimulai tahun ini, dengan membangun sebanyak 20 unit kios.
“10 kios dibangun di sisi timur, 10 kios lagi dibangun di sisi barat. Semoga ini mampu menampung seluruh pedagang, sehingga Rest Area Pantai Goa Lawah ini semakin nyaman bagi para pengunjung,” kata Sujana.
Pembangunan puluhan kios ini dikerjakan melalui Bupda (Badan Utsaha Padruwen Desa) Pesinggahan, dengan anggaran senilai Rp700 juta. Pembangunan kios ini sudah direncanakan sejak awal, karena kebutuhan rest area yang semakin menarik banyak kunjungan. Namun, pembangunannya sempat tertunda karena pandemi Covid-19. “Kami dari desa adat sudah menganggarkan sejak awal melalui Bupda. Rencana ini juga didukung Pemprov Bali, agar dari Padruwen Desa segera membangun kios, sehingga ke depan bisa dikelola desa adat,” tegasnya.
Kios-kios ini nantinya dikelola langsung dibawah Pengurus Bupda. Belum dirumuskan berapa nilai sewanya. Namun, ditegaskan desa adat tentu memprioritaskan kios-kios ini nantinya ditempati krama Desa Adat Pesinggahan. Sujana berharap pembangunan kios ini mampu menjawab kebutuhan rest area ini. Karena pengunjung yang datang semakin hari semakin banyak, karena Rest Are Goa Lawah memang menawarkan kenyamanan bagi setiap pengunjungnya. Tempat ini sering menjadi areal istirahat bagi para pamedek, maupun bagi warga yang sedang beristirahat setelah perjalanan dari Karangasem-Denpasar, maupun dari arah sebaliknya.
Sebelumnya, penataan kios pedagang sudah berjalan lebih dulu di selatan Pura Goa Lawah, Desa Pesinggahan, persis di sebelah barat Rest Area Goa Lawah ini. Penataan ini berupa pembangunan plaza kuliner, kios cinderamata dan toilet. Penataan ini sangat diperlukan, mengingat umat Hindu yang pedek tangkil ke Pura Goa Lawah semakin banyak, sehingga selain membutuhkan parkir, penataan kios pedagang juga semakin mendesak. Penataan kios pedagang tersebut dibangun menggunakan Dana Alokasi Khusus (DAK) Fisik tahun 2022 dengan nilai kontrak sebesar Rp3.940.000.000. Proyek fisik direncanakan selesai dalam waktu pelaksanaan selama 180 hari kalender.
Perbekel Pesinggahan Nyoman Suastika mengatakan, penataan kios ini akan menampung sebanyak 60 pedagang dari warga setempat. Ini belum mampu sepenuhnya menampung pedagang yang sudah mendaftar, sebanyak 78 pedagang. Sehingga, pedagang yang tidak tertampung akan dibangunkan kios di rest area timur. Pembangunannya dilakukan oleh pihak desa adat. “Panitia pembangunannya sudah dibentuk. Disana (rest area) bisa lagi 20 kios. Kita utamakan, pedagang yang sudah sejak awal berjualan disini (Desa Pesinggahan),” kata Suastika. (Bagiarta/balipost)