Prof. Dr. Drs I Nengah Duija, M.Si. (BP/Istimewa)

JAKARTA, BALIPOST.com – Prof. Dr. Drs I Nengah Duija, M.Si resmi menjabat sebagai Direktur Jenderal Bimbingan Masyarakat Hindu. Ia dilantik oleh Menteri Agama RI Yaqut Cholil Qoumas pada Jumat (16/9) Auditorium H.M Rasyidi, Kantor Kemenag RI, Jakarta.

Dalam visi dan misinya, Prof Duija berkeinginan membangun Hindu di seluruh Nusantara dengan setiap nilai-nilai kearifan lokal secara adil tanpa diskriminasi dan perbedaan. Selain itu, melaksanakan kajian terhadap situasi sosial yang berkembang dalam proses pengambilan keputusan, memiliki big data yang tansparan dan bisa diakses oleh umat Hindu di seluruh Indonesia, serta pembenahan tata kelola Organisasi yang sehat. “Jabatan Dirjen adalah sebuah amanah yang sejatinya semua komponen umat Hindu harus bersatu dengan semangat yang sama dalam membangun dan memajukan Hindu Nusantara” tutur Duija dalam rilis yang diterima.

Baca juga:  Megawati Tak Hadiri Upacara HUT ke-79 RI di IKN

Duija sebelumnya menjabat sebagai Guru Besar Mata Kuliah Antropologi Budaya pada Kelompok Jabatan Fungsional Pascasarjana UHN I Gusti Bagus Sugriwa Denpasar. Ia terlibat aktif dalam organisasi Majelis Kebudayaan Bali dengan jabatan Ketua Komisi Penguatan Objek Sakral di 2021.

Mengawali karier sebagai Aparatur Sipil Negara di tahun 2001 dengan jabatan Assisten Ahli pada Unit Peneliti dan Pengabdian Kepada Masyarakat dengan pangkat Penata Muda Tk.I Golongan III/b pada Institut Hindu Dharma Negeri (IHDN) Denpasar kini menjadi Dirjen Bimas Hindu Kemenag RI dengan pangkat Pembina Utama Golongan IV/e. Pria kelahiran Bangli tahun 1967 ini memperoleh gelar pendidikan S1 pada Fakultas Sastra di 1991,S2 Jurusan Kajian Budaya tahun 2000 dan S3 Jurusan Kajian Budaya pada 2005 di Universitas Udayana Bali.

Baca juga:  Belum Tertangani, Krisis Dokter Spesialis di RSUD Buleleng  

Prof Duija pada periode sebelumnya juga sempat bersaing dengan dua kandidat calon Dirjen Bimas Hindu, yakni Prof. Dr. Ida Bagus Raka Suardana, S.E., M.M. (Guru Besar Undiknas Denpasar) dan Dr. Tri Handoko Seto, S,Si., MSc. yang saat itu menjabat sebagai Kepala Balai Besar Teknologi Modifikasi Cuaca, BPPT. Akhirnya Dr. Tri Handoko Seto ketika itu ditetapkan menjadi Dirjen. (kmb/balipost)

BAGIKAN