JAKARTA, BALIPOST.com – Sekretaris Jenderal PBB Antonio Guterres mengonfirmasi akan hadir dalam konferensi tingkat tinggi (KTT) G20 pada 15-16 November di Bali. Hal ini disampaikan saat Menteri Luar Negeri RI Retno Marsudi bertemu dengan Guterres di Markas Besar PBB di New York, Amerika Serikat, Senin (19/9).
Dikutip dari Kantor Berita Antara, Menlu menyampaikan apresiasi atas konfirmasi kehadiran Sekjen PBB di KTT G20 dan menjelaskan mengenai persiapan KTT G20 di Bali sejauh ini. Pertemuan tersebut mengawali rangkaian kunjungan kerja Menlu RI untuk menghadiri Sidang Majelis Umum (SMU) PBB ke-77.
Dalam pertemuan dengan Sekjen PBB itu, Retno juga membahas berbagai isu global yang menjadi perhatian bersama, termasuk Presidensi Indonesia di G20. Retno menyampaikan mengenai pentingnya KTT G20 untuk dapat menghasilkan kerja sama konkret yang bermanfaat bagi dunia.
Selain itu, Retno juga bertukar pikiran dengan Guterres mengenai perkembangan isu Myanmar. Keduanya menyatakan keprihatinan dan kekecewaan yang sama terhadap junta militer Myanmar yang tidak menunjukkan komitmen untuk melaksanakan 5 poin konsensus (5 Point of Consensus/5PC) yang telah dimandatkan oleh para pemimpin anggota ASEAN lainnya pada April 2021.
Kelima poin konsensus yang disepakati Myanmar dengan para pemimpin ASEAN adalah pengakhiran segera kekerasan di Myanmar, dialog antara semua pihak terkait, penunjukan utusan khusus, penyaluran bantuan kemanusiaan oleh ASEAN untuk Myanmar, dan kunjungan utusan khusus ASEAN ke Myanmar untuk bertemu dengan semua pihak.
Terkait hal itu, Sekjen PBB pun menyatakan kembali dukungannya terhadap 5 poin konsensus ASEAN tentang Myanmar itu kepada Retno.
Retno juga menyebutkan bahwa komunikasi dan koordinasi Indonesia dengan PBB akan semakin intensif mengingat Indonesia akan menjadi Ketua ASEAN pada 2023. Sidang Majelis Umum ke-77 PBB dibuka pada 13 September 2022. High Level Week (HLW) sidang umum itu berlangsung pada 20-26 September 2022 di markas besar PBB di New York, Amerika Serikat.
Tema HLW tahun ini adalah “Momen penting: solusi transformatif untuk tantangan dunia yang saling terkait” (A watershed moment: transformative solutions to interlocking challenges). (kmb/balipost)