Kondisi dapur korban pascaterbakar. Nampak petugas dari Damkar, Polisi dan TNI bersama warga sekitar melakukan upaya pemadaman. (BP/Gik)

SEMARAPURA, BALIPOST.com – Kebakaran menghabiskan dapur pemindangan warga di Banjar Pancingan Desa Kusamba, Kecamatan Dawan, Senin (19/9). Pemilik dapur pemindangan I Wayan Mara (62), saat kebakaran tidak berada di rumah, namun dia sedang pergi ke acara pernikahan. Tidak ada korban jiwa dalam peristiwa ini.

Sebelum terjadi kebakaran, Mara mengatakan sedang memasak 4 panci pindang. Saat itu penghuni rumah di depan rumah korban, I Komang Sayoga (23), tiba-tiba melihat asap memupul begitu pekat.

Baca juga:  Dua Bulan Ngungsi, Korban Banjir Banyuning Pasrah

Setelah dilihat ada kobaran api besar di dapur korban, dia selanjutnya meminta bantuan ke Polsek Dawan dan warga sekitar untuk melakukan pemadaman kobaran api. Petugas kepolisian dan warga sekitar berupaya memadamkan api.

Masyarakat setempat dan petugas kepolisian, melakukan pemadaman dengan mempergunakan air sumur. Ada juga warga yang mengambil air dari kali, dan ikut menyiramkan air ke areal dapur.

Empat unit Mobil Damkar Klungkung juga datang melakukan upaya pemadaman. Petugas melakukan penyemprotan untuk memadamkan bara api. Kobaran api baru bisa dipadamkan sekitar pukul 15.40 WITA.

Baca juga:  Peduli Pengungsi Gunung Agung, Ini yang dilakukan Pangdam

“Menurut korban, bahwa yang bersangkutan sedang memasak ikan laut/memindang, karena ada acara hajatan pernikahan, ditinggal sementara menuju ke rumah mempelai. Selang 30 menit diinformasikan bahwa dapurnya mengalami kebakaran,” kata Kapolsek Dawan AKP Ida Ayu Made Kalpika Sari, saat ditemui di rumah korban.

Selain melakukan pemadaman, petugas juga sempat mengevakuasi seorang lansia yang sedang berada di salah satu kamar rumah korban. Berkat gerak cepat, kebakaran tidak sampai merembet ke tempat lain. Peristiwa ini menimbulkan kerugian bagi korban sekitar Rp15 juta.

Baca juga:  Kebakaran di Gunung Sari, Lima Motor dan Mobil Hangus

Atas peristiwa ini, kapolsek mengingatkan warga sekitar, khususnya para pemindang agar tidak memasak kemudian meninggalkannya tanpa ada pengawasan. Sebab, sangat berisiko ketika api membesar, tidak ada yang melihat. (Bagiarta/balipost)

BAGIKAN