Beberapa pedagang menata barang dagangannya di Pantai Sanur, Denpasar. Pemerintah Kota Denpasar membentuk kawasan ekonomi kreatif untuk meningkatkan pendapatan asli daerah. (BP/eka)

DENPASAR, BALIPOST.com – Pemerintah pusat telah menetapkan dua Kawasan Ekonomi Khusus (KEK) di Denpasar. Dua daerah itu, meliputi Sanur dan Bali Turtle Island Development (BTID) Serangan.

Pembangunan dua kawasan ini diharapkan dalam meningkatkan Pendapatan Asli Daerah (PAD) bagi Denpasar. Karena selain membangun rumah sakit, di Sanur tersebut juga akan ada fasilitas lainnya, termasuk UMKM. “Kami berharap dari pembangunan ini akan mendapat perolehan PAD,” ujar Wali Kota Denpasar, IGN Jaya Negara, Selasa (20/9).

Baca juga:  Ditangkap, Pasangan Video Mesum Gunakan Busana Adat Bali

Dikatakan, untuk Sanur akan menjadi kawasan medical tourism atau wisata berbasis kesehatan. Sedangkan BTID akan menjadi kawasan pariwisata berbasis pendidikan.

Ada banyak dampak yang akan terjadi, misalnya, penambahan tenaga kerja dan juga PAD bagi Kota Denpasar. Di KEK Kesehatan itu, kata Jaya Negara, akan dibangun RS internasional bekerjasama dengan Mayo Clinic dan botanical garden, serta dibangun convention center dengan kapasitas 5 ribu orang.

Untuk di kawasan Sanur, pihaknya mengaku sudah melakukan kerjasama dengan PT Hotel Indonesia Natour (HIN) bukan hanya dalam tenaga kerja, tapi juga UMKM. Nantinya akan disiapkan 50 stand untuk UMKM Kota Denpasar seluas 3 x 3 meter dengan standar Sarinah Mall.

Baca juga:  Angin Kencang, Penyeberangan Selat Bali Ditunda Dua Jam

Selain itu, untuk di dua kawasan ini pihaknya bisa memaksimalkan pendapatan pajak 50 persen. “Ini berarti ada pertumbuhan ekonomi, ada pendapatan PAD yang kami dapat meskipun di aturannya kita boleh memaksimalkan pajak 50 persen. Contoh BTID kan dulu lahan tidur, sekarang bila dimanfaatkan walau baru setengah, tetap akan jadi pendapatan baru,” katanya.

Di kawasan BTID akan dibangun hotel dan saat ini sedang dibangun kampus internasional yang salah satunya bekerja sama dengan Tsinghua University. Kampus ini digadang-gadang bisa menampung sebanyak 2.000 mahasiswa secara internasional.

Baca juga:  Eksekusi Lahan, Ini Harapan Warga Kampung Bugis pada BTID

“Di kampus ini nanti mahasiswa kita yang berkualitas juga akan mendapat beasiswa,” imbuhnya.

Direncanakan, peresmian dari kampus ini dilaksanakan pada November 2022 oleh Presiden Joko Widodo. (Asmara Putera/balipost)

BAGIKAN