I Ketut Adi Wiranata. (BP/Istimewa)

DENPASAR, BALIPOST.com – Korban kompor jenazah meledak kembali bertambah. Satu lagi korban kompor meledak di Blahbatuh, Gianyar dinyatakan meninggal dunia pascamenjalani perawatan di RSUP Prof. Dr. I.G.N.G. Ngoerah.

Dari informasi yang diperoleh, pasien keempat yang meninggal itu adalah I Ketut Adi Wiranata (32). Ia mengalami luas luka bakar mencapai 54 persen.

Menurut Menurut Kasubag Humas RSUP Prof. Ngoerah, Dewa Kresna, pasien ini meninggal pada Selasa (20/9) sekitar pukul 20.15 WITA. Dikatakan, kondisi pasien ini mulai memburuk sejak beberapa hari terakhir. HB pasien ini turun 5,8 g.

Baca juga:  Perayaan Rahina Tumpek Krulut, Wujud Komitmen Gubernur Koster Lestarikan Kearifan Lokal Bali

“Memang kondisinya memburuk sejak 2 hari terakhir. Kemudian sebelum meninggal saat Selasa sore, HB cepat turun. Selain itu. Pasien juga mengalami hiperthermi dengan suhu mencapai 40⁰,” katanya, Rabu (21/9).

Diungkapkannya, pasien ini sebelumnya juga sudah menjalani operasi dan sedang menjalani perawatan. Bahkan pasien menggunakan ventilator. “Pasca-operasi, pasien terpasang ventilator,” ucapnya.

Sebelumnya, enam pasien korban kompor pembakaran jenazah meledak di Desa Adat Selat, Blahbatuh dirujuk ke RSUP Prof. Ngoerah pada Sabtu (20/8). Tiga merupakan warga Desa Adat Selat, yaitu Kadek Pramana Putra, (14), Gusti Made Budiarta (49), dan Gusti Ngurah Pradita (12). Sedangkan tiga korban lainnya merupakan tukang kompor, yaitu Bagus Oskar (34), Kadek Dwi Putra Jaya (32), dan Ketut Adi Wiranata (32).

Baca juga:  Pengangguran Masih Tinggi, Pekerja Paruh Waktu Meningkat

Hingga Selasa ini atau sebulan setelah peristiwa nahas itu terjadi, sudah 4 korban yang meninggal akibat luka bakar dialami. Mereka adalah Bagus Oskar Horizon (34) meninggal pada 20 Agustus, Kadek Gian Pramana Putra (14) meninggal pada 21 Agustus, Kadek Dwi Putra Jaya (32) pada 28 Agustus, dan I Ketut Adi Wiranata. (Yudi Karnaedi/balipost)

BAGIKAN