Aparat mendamaikan dua pelajar yang terlibat duel di Hutan Kintamani, Bangli. (BP/Istimewa)

BANGLI, BALIPOST.com – Sebuah video menampilkan duel dua orang pelajar laki-laki beredar di media sosial. Diduga lokasi perkelahian di wilayah hutan Kintamani.

Terekam dalam video, dua pelajar yang berkelahi itu masing-masing mengenakan celana sekolah SMA dan SMP. Perkelahian tersebut ditonton sejumlah pelajar lain yang terlihat mengenakan seragam sekolah.

Kapolsek Kintamani Kompol Ruli Agus Susanto Minggu (25/9) membenarkan adanya kejadian perkelahian itu. Berdasarkan hasil penyelidikan diketahui dua pelajar yang terlibat perkelahian itu merupakan siswa SMKN 3 Kintamani berinisial PSA siswa kelas XI dan MAD siswa kelas X.

Baca juga:  Jalur Hutan Kintamani Rawan Terjadi Pohon Tumbang

Perkelahian terjadi pada Selasa (20/9) itu ternyata dipicu masalah sepele. Ruli mengungkapkan berdasarkan keterangan saksi, perkelahian berawal PSA mendatangi kelas MAD untuk mencari MGKW. MGKW dicari karena dituduh memandang PSA.

Saat itu MAD tidak mengetahui yang dibicarakan antara keduanya. Sebagai ketua kelas, MAD sempat menayakan permasalahan yang terjadi kepada PSA.

Akan tetapi PSA malah menendang bangku yang ada di depannya dan langsung keluar kelas. Sesampainya di luar kelas PSA menyuruh temannya memanggil MAD. Setelah ditemui, PSA mengajak MAD duel.

“Atas kejadian itu, guru BP di sekolah memanggil ketiganya untuk menceritakan permasalahan tersebut dan sudah diselesaikan pihak sekolah,” kata Ruli.

Baca juga:  Selundupkan Hasish via Bandara Ngurah Rai, WN Latvia Diadili

Rupanya permasalahan itu belum benar-benar selesai. Setelah pulang sekolah, MDA diberhentikan oleh seorang siswa yang tidak diketahui namanya dan diajak ke Alas Arum.

Sesampainya di lokasi kejadian, MDA mendapati teman-teman PSA sudah ramai di lokasi. PSA yang sudah melepas baju kemudian menantang MDA hingga terjadilah perkelahian.

Menindaklanjuti kejadian perkelahian yang videonya beredar di media sosial itu, Ruli mengatakan pihaknya kemudian memediasi dengan mempertemukan kedua belah pihak beserta orangtua masing-masing di ruang kepala sekolah Rabu (21/9). Keduanya sepakat berdamai dan berjanji tidak mengulangi perbuatannya lagi.

Baca juga:  Marak, Pembuangan Sampah di Hutan Kintamani

Kesepakatan damai dituangkan dalam surat pernyataan yang ditandatangani kedua pihak di depan kepala sekolah dan guru BP. Pascakejadian itu Ruli mengatakan pihaknya juga telah memberikan pembinaan terhadap seluruh siswa lewat kegiatan apel di sekolah tersebut. “Kami juga masuk ke sekolah-sekolah SMA/SMK lainnya yang ada di kecamatan Kintamani untuk memberikan pembinaan kepada siswa supaya kejadian serupa tidak terulang lagi,” kata mantan Kapolsek Abiansemal itu. (Dayu Swasrina/balipost)

BAGIKAN