Workshop perfilman yang diselenggarakan oleh Yayasan Puri Kauhan Ubud bekerja sama dengan Minikino di MASH Denpasar, Minggu (25/9). (BP/Istimewa)

DENPASAR, BALIPOST.com – Sebanyak 30 peserta mengikuti workshop perfilman yang diselenggarakan oleh Yayasan Puri Kauhan Ubud bekerja sama dengan Minikino di MASH Denpasar, Minggu (25/9). Workshop ini adalah tahap pertama dari kompetisi Purwa Carita Campuhan yang dibuka 1-15 September.

Purwa Carita Campuhan adalah kompetisi ide cerita film pendek tentang pemuliaan air dan pelestarian alam yang dikembangkan dari cerita rakyat Bali. Kompetisi ini memberi pelatihan lanjutan untuk 30 pendaftar terpilih dengan project dan proposal terbaik.

Baca juga:  Jadikan Pandemi Sebagai Momen Tetap Kreatif

Mereka mendapat pelatihan tentang cerita rakyat oleh Mas Ruscitadewi, pengembangan ide cerita oleh Pritagita Arianegara (sutradara film) dan Film Sarad, serta pembuatan proposal dan pitch deck oleh John Badalu (Produser film dan programmer). “Pelatihan ini diharapkan bisa membantu para peserta untuk memahami lebih dalam lagi tentang cerita rakyat yang terkait dengan pemuliaan air dan pelestarian alam-lingkungan Bali,” jelas Ketua Yayasan Puri Kauhan Ubud Ari Dwipayana dalam rilisnya.

Baca juga:  Dialog Antar-agama Jangan Berhenti di Mimbar, Harus Sampai Akar Rumput

Kegiatan ini diikuti oleh peserta dari berbagai daerah di Bali maupun luar Bali, seperti Depok, Jepara, bahkan Kalimantan. Dari pelatihan ini akan dikurasi 15 project terbaik oleh Happy Salma, Roby Navicula, dan I Wayan Suarmaja.

Sebanyak 15 peserta terpilih akan mengikuti kompetisi tahap akhir berupa pitching project film di depan dewan juri akhir, yaitu Garin Nugroho, Tjokorda Raka Kerthyasa, dan Anak Agung Gde Ariawan. “Lima project terbaik akan diberikan dana produksi sebesar 25 juta rupiah,” tutup Ari yang juga Koordinator Staf Khusus Presiden RI. (kmb/balipost)

Baca juga:  Bertahan Seiring Waktu, Sastra Jawa Kuna dalam Posisi Penuh Perjuangan
BAGIKAN