DENPASAR, BALIPOST.com – Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif Republik Indonesia, Sandiaga Uno menyampaikan sektor pariwisata menjadi pilar penting dalam pembangunan dan pemulihan ekonomi pascapandemi. Hal ini diungkapkannya dalam Gelaran rangkaian acara G20 Tourism Working Group (TWG), Tourism Ministerial Meeting (TMM), dan World Tourism Day (WTD) 2022 baru saja berakhir.
Dikutip dari rilisnya, Kamis (29/9), ia mengatakan momentum Presidensi G20 Indonesia ini, pemangku kepentingan di sektor pariwisata dari berbagai negara menyatukan visi dan misi dan berbagi ide kreatif yang berorientasi pada people dan planet guna memperkuat resiliensi. Sehingga, sektor ini dapat mendukung kebangkitan ekonomi dan terbukanya lapangan kerja.
Ditargetkan lapangan kerja terbuka sebanyak 1,1 juta tahun ini dan 4,4 juta di 2024. “Dalam mewujudkan resiliensi sektor pariwisata dengan semangat gerak cepat (gercep), gerak bersama (geber) dan garap semua potensi online (gaspol), tentunya pemerintah perlu dukungan dari seluruh pihak, termasuk pihak swasta,” katanya.
Sebagai salah satu rangkaian acara G20 TWG, para delegasi juga berdiskusi langsung dengan para pelaku pariwisata di Bali melalui kegiatan diskusi kelompok terpumpun (DKT). Hasil dari DKT ini merangkum tentang pentingnya peran UMKM dalam pemulihan sektor pariwisata yang berkualitas dan berkelanjutan, serta mengetahui masukan dari para pelaku pariwisata untuk pengembangan kebijakan di sektor ini.
Dari diskusi tersebut, pemangku kepentingan dan pengambil kebijakan berbagai negara dapat memikirkan cara kerja sama yang tepat untuk mengharmonisasikan dunia pariwisata dan ekonomi kreatif. Diskusi multilateral ini diikuti oleh ratusan delegasi dari 20 negara anggota G20 dan juga 15 negara dan institusi undangan.
Dalam kesempatan itu, Menparekraf juga menyempatkan diri menjajal kendaraan listrik, baik motor maupun mobil. Sandiaga mengendarainya menuju restoran legendaris di kawasan Nusa Dua.
Serangkaian G20 TWG, TMM, dan WTD tersedia puluhan armada ramah lingkungan dari Grab. Puluhan skuter dan sepeda listrik ini disiagakan untuk menunjang perpindahan para delegasi dari satu titik acara ke titik acara lainnya. Beberapa peserta rangkaian acara juga terlihat antusias dalam mencoba menggunakan skuter dan sepeda elektrik ini.
Rangkaian WTD juga diisi penanaman 15 ribu pohon bakau. Belasan ribu bibit sumbangan Grab Indonesia itu ditanam di area konservasi bakau UPTD Tahura Ngurah Rai di Pantai Telaga Waja, Tanjung Benoa.
“Kegiatan sehari-hari yang kita lakukan, sedikit banyak akan menghasilkan emisi karbon. Untuk menyeimbangkan emisi karbon yang terlepas ke atmosfer bumi, kita coba lakukan penanaman pohon. Hingga akhir 2021, kami telah menanam total 42 ribu pohon di seluruh Asia Tenggara,” jelas President of Grab Indonesia, Ridzki Kramadibrata. (kmb/balipost)