Suasana Melaspas dan Mecaru di Banjar Tampakgangsul, Sabtu (1/10). (BP/ara)

DENPASAR, BALIPOST.com – Serangkaian karya Ngenteg Linggih, Padudusan Alit, Mupuk Pedagingan Caru Rsi Gana dan Jempong Asu di Banjar Tampakgangsul, Desa Dangin Puri Kauh, Sabtu (1/10) digelar upacara melaspas (mendem pedagingan) dan mecaru. Kegiatan ini dipuput tiga sulinggih, yakni Ida Pedanda Gede Made Karang dari Griya Karang Tampakgangsul, Ida Pedanda Gede Oka Karang dari Griya Lumintang dan Ida Pedanda Gede Oka Mas dari Griya Satria. Selaku yajamana karya, yakni Ida Pedanda Made Karang.

Upacara ini dihadiri Gubernur Bali Wayan Koster, sejumlah anggota DPRD Bali, panglingsir puri-puri di Denpasar, seperti Puri Pemecutan, Puri Jro Kuta, Puri Denpasar, dan Puri Kesiman.

Baca juga:  18 Juli 2024, Desa Adat Karangsari Gelar Ngaben Massal

Manggala Karya I Wayan Sugitha, S.H, didampingi Kelian Adat Banjar Tampakgangsul, A.A. Ketut Ekayadnya dan pengenter karya I.B. Pidada yang ditemui di sela-sela upacara mengatakan, pelaksanaan karya ini merupakan Upacara Dewa Yadnya. Kegiatan serupa pernah dilaksanakan pada 1953. Puncak karya ini akan berlangsung pada Purnama Kapat, 10 Oktober 2022.

Dikatakan, sebelum puncak karya, juga akan digelar karya melasti ke Segara Padanggalak, Jumat (7/10). Selanjutnya setelah puncak karya, juga ada beberapa lagi rangkaian karya yang akan diakhiri dengan nyenuk dan panyineban pada Kamis (13/10).

Baca juga:  Pura Segara, Potensi Budaya yang Harus Dilestarikan
Rangkaian karya ngenteg linggih, pedudusan alit, mupuk pedagingan, caru rsi gana dan jempong asu di Banjar Tampakgangsul, Denpasar, Sabtu (1/10). (BP/eka)

Sugitha berharap dengan dilangsungkannya upacara ini, kedamaian di masyarakat dan lingkungan dapat tetap terjaga. Untuk dana penyelenggaraan karya diperoleh dari Yayasan Banjar Tampakgangsul, sumbangsih masyarakat, dan pemerintah. “Semoga semua warga Tampakgangsul, baik warga asli maupun pendatang mendapatkan keselamatan,” paparnya.

Ditambahkannya, rangkaian Karya Ngenteg Linggih, Pedudusan Alit, Mupuk Pedagingan, Caru Rsi Gana, dan Jempong Asu di Banjar Tampakgangsul telah dimulai dengan pelaksanaan matur piuning, nanceb tungguh, dan mejaya-jaya panitia karya pada Sabtu (10/9).

Baca juga:  "Nyenuk" di Pura Dalem Beng dan Gianyar, Apa Maknanya?

Sementara itu, Jro Mangku Gede Dalem Majelangu Denpasar menuturkan, karya ini pada umumnya diadakan tiap tiga puluh tahun sekali. Dalam upacara nantinya, semua pelinggih yang ada di periyangan banjar akan dipelaspas dan dipendem pedagingan. “Semua pelinggih yang ada di merajan Banjar Tampakgaksul, termasuk balai kulkul. Semuanya akan dipelaspas dan dipendem pedagingan,” terang Jro Mangku. (Asmara Putera/balipost)

BAGIKAN