RSUD Karangasem masih kekurangan dokter spesialisis jantung. Saat ini RSUD Karangasem hanya memiliki satu dokter spesialis jantung. (BP/nan)

AMLAPURA, BALIPOST. com – Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD)  Karangasem kekurangan alias krisis dokter spesialis jantung. Pasalnya, saat ini RSUD Karangasem hanya memiliki satu dokter jantung. Hal itu diakui Kepala Pelayanan RSUD Kab. Karangasem, Komang Wirya.

Wirya, mengatakan, RSUD kekurangan banyak dokter spesialis jantung sejak beberapa tahun lalu. Apalagi kunjungan pasien yang menderita jantung terus mengalami peningkatan  tiap bulannya. Pertahunnya bisa mencapai  3.000 pasien lebih.

Baca juga:  Tiga Minggu Berturut-turut, Dua Kabupaten Ini Masuk Zona Merah COVID-19

“Kita saat ini hanya memiliki satu orang Kita dokter spesialis jantung. Jadi, kita (RSUD) masih kekurangan dokter spesialis jantung. Sedangkan, jumlah pasien jantung 1.400 orang satu semester. Artinya, kunjungan pasien jantung 10 -15 perhari,” ujarnya belum lama ini.

Menurut Wirya, saat ini pihaknya sedang menyusun analisis jabatan (anjab) untuk mengajukan tambahan sumber daya manusia (SDM) untuk RSUD.  Itu dilakukan guna mengetahui kekurangan jumlah SDM. Satu diantaranya  dokter spesialis jantung serta tenaga kesehatan lainnya.

Baca juga:  Puluhan Pasien RSUD Karangasem Ketakutan, Minta Pulang Paksa dan Dirujuk ke RS Lain

“Sekarang masih menyusun anjab agar mengetahui kekurangan dokter spesialis. Intinya  kita kekurangan dokter jantung lebih dari satu. Setelah selesai menyusun anjab, baru diusulkan ke Kemenpan RB. Berapa diberikan jatah itu wewenang pusat. Yang penting kita sudah mengusulkan,” imbuh Wirya.

Dia menjelaskan, untuk kelancaran pelayanan, pihaknya memaksimalkan dokter yang ada. Dokter spesialis jantung dibantu oleh dokter umum dan beberapa perawat. “Meski hanya memiliki satu dokter spesialis jantung, astungkara semua pasien dapat terlayani dengan maksimal,” jelasnya. (Eka Parananda/balipost)

Baca juga:  Ketersediaan Oksigen di Bali Kondisinya Menipis
BAGIKAN