Cuaca ekstrem yang melanda Badung menyebabkan bencana pohon tumbang. (BP/Istimewa)

MANGUPURA, BALIPOST.com – Bencana alam yang diakibatkan oleh hujan lebat disertai angin kencang mengintai Kabupaten Badung. Badan Penanganan Bencana Daerah (BPBD) setempat mencatat telah menangani puluhan bencana alam akibat cuaca esktrem dalam 2 hari.

Kalaksa BPBD Badung, Wayan Darma saat dikonfirmasi Senin (3/9) membenarkan telah terjadi puluhan bencana akibat cuaca ekstrem. Untuk itu, pihaknya meminta masyarakat untuk tetap waspada terhadap bencana yang mengintai. “Catatan kami selama dua hari terakhir (1-2 Okteber) telah terjadi 21 bencana alam yang diakibatkan cuaca ekstrem. Dari puluhan kejadian ini didominasi oleh pohon tumbang,” ungkapnya.

Baca juga:  Angin Kencang Landa Jembrana, Puluhan Rumah Alami Kerusakan

Menurutnya, pohon tumbang dominan terjadi di Kecamatan Abiansemal, yakni mencapai 15 kejadian. Sedangkan, lima kecamatan lainnya rata-rata tercatat satu kejadian.

Selain pohon tumbang juga tercatat terjadi angin puting beliung dan tanah longsor. “Di Abiansemal itu ada 15 kejadian pohon tumbang dan satu kejadian angin puting beliung menyebabkan kadang ayam roboh dan bangunan pewaregan roboh di Banjar Juwet. Sedangkan di Kecamatan Petang satu kejadian pohon tumbang. Di Kuta Utara terjadi tanah longsor di perumahaan Dwijaya Griya Mandiri, Kelurahan Kerobokan Kaja serta pohon tumbang dan di Kecamatan Mengwi satu pohon tumbang di jalur Gulingan Baha Mengwi,” terangnya.

Baca juga:  Hujan, Proses Pembangunan Bedah Rumah Tetap Jalan

Guna mengatasi bencana tersebut, Wayan Darma mengerahkan 12 tim TRC untuk mengatasi bencana di enam kecamatan. Belasan tim ini dibagi 2 pos, yakni Pos Kunti menangani 3 wilayah Kecamatan di Badung Selatan dan Pos Mengwi menangani wilayah Kecamatan Badung Utara.

“Tim ini bekerja 24 jam, jadi ada ship pagi, siang dan malam, artinya setiap hari ada 6 Tim yang bertugas dalam rentang waktu 8 jam atau setiap 8 jam ada pergantian,” katanya.

Baca juga:  Dikeluhkan, Kerusakan Jalan di Pesisir Tegalenga

Namun demikian, melihat kondisi cuaca yang tidak bersahabat, BPBD Badung mengimbau masyarakat agar selalu waspada dan bersama-sama saling bantu ketika terjadi bencana, karena aman dari bencana adalah kebutuhan bersama. “Untuk itu jika ada pohon yang sekiranya akan membahayakan terutama di pemukiman, saya minta untuk dipangkas, bila sangat membahayakan agar dipotong. Selain itu jangan membuang sampah ke tempat aliran air. Apakah itu gorong-gorong, aliran irigasi maupun sungai,” tegasnya. (Parwata/balipost)

BAGIKAN