Suasana TPST Kertalangu yang dikunjungi Menteri Dalam Negeri Tito Karnavian sebagai salah satu lokasi fokus pengelolaan sampah untuk G20 di Denpasar, Kamis (6/10/2022). (BP/Ant)

DENPASAR, BALIPOST.com – Empat wilayah di Bali, yaitu Denpasar, Badung, Gianyar, dan Tabanan menjadi daerah fokus utama pengelolaan sampah selama KTT G20. Sebab, keempat kabupaten/kota ini merupakan lokasi pelaksanaan rangkaian event G20. Demikian disampaikan Menteri Dalam Negeri (Mendagri) Tito Karnavian di Denpasar, dikutip dari Kantor Berita Antara, Kamis (6/10).

Ia mengatakan empat daerah itu pengelolaan sampahnya harus baik. “Supaya kita bisa bicara, bahkan bila perlu mereka (delegasi G20) datang melihat,” katanya.

Dalam sambutannya, Tito menyampaikan bahwa dalam pertemuan G20 akan ada pembahasan mengenai perubahan iklim. Oleh karena itu, pengelolaan sampah menjadi bagian penting. “Salah satu unsur penunjang perubahan iklim itu adalah masalah sampah, sampah yang tidak dikelola dengan baik, termasuk plastik, sampah-sampah yang bertebaran di laut, membuat ekosistem laut jadi rusak, terumbu karang, ikan-ikan besar, penyu mati, karena makan sampah plastik,” ujar mantan Kapolri tersebut.

Baca juga:  Pohon Asem Tumbang Rusak Sejumlah Pelinggih di Pura Dalem Joanyar

Tito mengarahkan agar Kota Denpasar, Kabupaten Badung, Gianyar dan Tabanan menjadi fokus, karena dinilai sebagai daerah paling rentan dikunjungi. Sehingga jangan sampai terdapat sampah yang bertebaran di sepanjang jalan.

“Yang ditakuti nanti seluruh delegasi datang melihat sampah-sampah bertebaran, mereka kan tidak mungkin di satu tempat, pasti akan berkeliling pesiar begitu, nanti bisa lihat sampah bertebaran di Denpasar, Badung, Tabanan, Gianyar,” kata Tito saat mengunjungi TPST Kertalangu.

Baca juga:  Menggelandang, WN Italia Diamankan Satpol PP

Oleh karenanya, target yang dipasang pihaknya adalah memastikan bahwa tak ada sampah di jalan, bila perlu para delegasi, utamanya pimpinan tertinggi yang hadir datang ke lokasi pengelolaan sampah untuk melihat mekanisme penanganannya.

Terlepas dari KTT G20 pada puncaknya November mendatang, Tito berharap agar pengelolaan sampah di Pulau Dewata tak berhenti hanya di pertemuan tersebut, melainkan dapat menjadi acuan bagi daerah lain di Indonesia dalam hal penanganan sampah dari hulu ke hilir.

Baca juga:  Aktivitas Gempa Masih Tinggi, Dua Kali Gempa Tremor Nonharmonik

“Target kita bukan hanya G20, tapi benar-benar untuk rakyat, jangan sampai setelah G20 jelek lagi, sampah bertebaran lagi, saya harapkan setelah G20 sampah di Denpasar, Badung, Gianyar, Tabanan menjadi model yang kita replikasi ke daerah lain di Indonesia,” kata Mendagri. (kmb/balipost)

BAGIKAN