AMLAPURA, BALIPOST.com – Pemkab Karangasem mengambil langkah kongkrit dalam upaya pengendalian penyebaran wabah Penyakit Mulut dan Kuku (PMK). Bupati Karangasem I Gede Dana bersama perwakilan dari Kementrian Pertanian (Kementan) dan dari Dinas Pertanian Provinsi Bali, turun langsung memantau gerakan percepatan Vaksinasi PMK di Kecamatan Bebandem, Karangasem.
Dalam pemantauan yang dilakukan di Desa Bhuana Giri, Bupati Gede Dana bersama Perwakilan dari Kementan, berdialog dengan petani dan peternak di dua desa tersebut, menyerap berbagai informasi dan aspirasi dari masyarakat. Ini penting dalam rangka upaya percepatan Vaksinasi PMK, utamanya informasi petani yang memiliki ternak sapi yang tinggal jauh di tengah tegalan di lereng Gunung Agung.
“Informasi ini penting, sehingga Tim Vaksinator bisa langsung ke lokasi disebutkan itu untuk memaksin sapi atau ternak lain miloik petani bersangkutan,” tegas Gede Dana, dalam kegiatan pemantauan yang dilakukan usai memimpin Apel Kesiapan Pelaksanaan Percepatan Vaksinasi PMK di Bumi Lahar Karangasem, Jumat (7/10).
Gede Dana, mengatakan, PMK sudah merebak di Kabupaten Karangasem sejak akhir Juni 2022, masyarakat yang memiliki sapi menjadi khawatir ternak sapinya sakit dan tertular virus PMK, dan masyarakat mohon penanganan dari Pemerintah. Pasca ditemukannya kasus PMK pertama kali di Karangasem, Satgas Penanganan PMK Kabupaten Karangasem terus berupaya melakukan sosialisasi dan koordinasi untuk menampung laporan atau keluhan dari masyarakat.
“Salah satu upaya yang paling efektif mencegah penularan penyakit PMK adalah dengan melakukan vaksinasi terhadap hewan ternak yang rentan PMK, seperti Sapi, Kerbau, Kambing, dan Babi. Selama kurang lebih tiga bulan. Tim Vaksinasi PMK Kabupaten Karangasem sudah berupaya secara optimal dalam melakukan Vaksinasi pada hewan sapi, kerbau dan babi,” ucap Gede Dana.
Menurut, Gede Dana, secara rinci sejauh ini petugas Vaksinasi PMK di Kabupaten Karangasem telah memaksin sebanyak 34.284 ekor sapi pada tahap pertama, dan 8.799 ekor sapi untuk tahap kedua. Sedangkan jumlah populasi ternak yang ada di Kabupaten Karangasem yakni sebanyak 246.036 ekor, jumlah tersebut terdiri dari Sapi Bali sebanyak 134.101 ekor, Kerbau 26 ekor, Kambing 12.013 ekor dan Babi 99.896 ekor.
“Untuk hasil vaksinasi PMK sendiri saat ini baru mencapai 17,5 persen dari target minimal 80 persen. Capaian Vaksinasi, jadi dilihat dari prosentase capaian tersebut masih jauh dari jumlah populasi ternak yang ada Kabupaten Karangasem, untuk itu perlu dilakukan percepatan vaksinasi PMK untuk mencapai target 80 persen dari jumlah populasi ternak atau sebanyak 196.828 ekor,” beber Bupati asal Desa Datah, Kecamatan Abang, Karangasem ini.
Dijelaskannya, untuk Tim Vaksinasi PMK yang pada awalnya terdiri dar 33 Tim, sekarang sudah ditambah lagi 24 Tim sehingga Tim Vaksinasi PMK sekarang ini totalnya berjumlah 57 Tim. “Dengan penambahan Tim Vaksinasi PMK ini, kami menargetkan pada akhir Bulan Oktober ini sudah tercapai 80 persen dari total populasi Hewan Rentan PMK (HRP),” tegasnya.
Lebih lanjut dikatakannya, pihaknya berharap Satgas PMK, Tim Vaksinasi, Pemerintah Desa dan Masyarakat bekerjasama menggerakkan percepatan Vaksinasi PMK ini. Semoga masyarakat kami semakin sadar dan mengerti tentang pentingnya Vaksinasi PMK karena penyakit ini sangat menular yang mengakibatkan kerugian ekonomi yang tinggi disamping berpengaruh pada Pariwisata dan Perhelatan Presidensi G-20 yang akan dilaksanakan pada bulan November 2022 mendatang.
“Penanggulangan dan pencegahan PMK ini hanya bisa dilakukan dengan Vaksinasi, Biosecurty, Tresing, Testing, dan Penandaan pada Hewan Rentan yang telah dilakukan Vaksinasi PMK. Dengan percepatan Vaksinasi PMK dapat menanggulangi wabah PMK,” tutupnya. (Adv/Balipost)