BEIJING, BALIPOST.com – Pihak berwenang China memberikan kesempatan kepada warganya untuk melancong ke luar negeri setelah sejak 2020 melakukan penutupan karena COVID-19. Kebijakan terbaru sejak pandemi itu dikeluarkan setelah Dewan Negara China mengizinkan beberapa investor asing yang bergerak di bidang perjalanan wisata di Shanghai dan Chongqing untuk menjual paket perjalanan wisata ke luar negeri, kecuali ke Taiwan.
Kedua kota itu merupakan dua proyek percontohan untuk uji coba penanganan paket wisata ke luar negeri, dikutip dari Kantor Berita Antara, Selasa (11/10).
Kebijakan tersebut mulai berlaku untuk agen perjalanan wisata di Shanghai dan Chongqing pada Sabtu (8/10) hingga 8 April 2024. Proyek percontohan itu dimaksudkan untuk meningkatkan kerja sama China dengan beberapa negara dan wilayah lain.
Sebelum Dewan Negara –kabinet China– mengeluarkan kebijakan terbaru, agen perjalanan wisata yang dimodali asing tidak diizinkan menjual paket perjalanan wisata kepada konsumennya di China ke luar negeri, termasuk ke Hong Kong, Makau, dan Taiwan.
Penutupan akses wisatawan China ke luar negeri berlangsung sejak pandemi COVID-19 mulai merebak pada awal 2020.
Penyesuaian kebijakan ini diperlukan untuk mengoptimalkan pengelolaan pasar pariwisata, kata Cheng Chaogong, peneliti senior Tongcheng Travel, seperti dikutip laman berita The Paper.
Selain itu, ujarnya, penyesuaian itu juga sangat penting bagi perkembangan pariwisata nasional dalam empat tahun ke depan karena biro perjalanan harus meningkatkan profesionalisme dan inovasi selama periode tersebut.