NEGARA, BALIPOST.com – Selain masih mengupayakan bantuan dari Pemerintah Pusat lewat dana alokasi khusus (DAK), Dinas Pendidikan, Kepemudaan dan Olahraga juga mengusulkan anggaran senilai Rp10 miliar dari APBD Jembrana 2023. Dana tersebut digunakan untuk pembangunan fisik bangunan sekolah yang rusak berat dan rusak sedang.
Rencananya usulan itu untuk perbaikan 11 sekolah, salah satunya SDN 4 Melaya yang kondisinya rusak berat. Fana yang diajukan di APBD 2023 itu rinciannya 8 SDN dan juga tiga SMPN.
Sebelumnya dari data yang dihimpun di Dikpora Jembrana, ada 9 SDN dari total 182 yang diusulkan mendapat perbaikan di 2023. Selain itu juga ada empat SMPN dari total 18 sekolah. Tingkat kerusakannya antara rusak berat dan rusak sedang.
Kepala Dinas Dikpora Jembrana, I Gusti Putu Anom Saputra, Selasa (11/10), mengatakan usulan nilai Rp10 miliar dari APBD 2023 itu ditujukan khusus proyek fisik sekolah. Karena masih bersifat usulan, harapannya agar disetujui dan bisa dikerjakan tahun depan.
Usulan anggaran itu juga sudah dilaporkan ke Badan Pengelola Keuangan dan Aset Daerah (BPKAD) Jembrana untuk 11 sekolah yang rusak. “Acuannya tetap pada data pokok pendidikan (Dapodik). Selain itu juga langsung mengecek ke lokasi yang mengalami rusak berat dan sedang,” kata Anom.
Mantan Camat Jembrana ini menyebut 11 sekolah itu rerata mengalami ruang kelas yang rusak. Sehingga rehab difokuskan perbaikan ruang kelas meskipun juga banyak usulan pagar alas.
Ruang kelas dinilai lebih prioritas dan memberikan rasa aman dan nyaman dalam proses belajar mengajar. “Salah satunya SD N 4 Melaya, dan menjadi prioritas penanganan,” tambahnya.
Di SD itu terdapat tujuh ruang kelas mengalami rusak berat. Nilai anggaran untuk perbaikan sekolah ini masih estimasi dan nantinya dari Dinas PUPRPKP yang akan melakukan pengecekan serta penghitungan secara teknis. Khusus SDN 4 Melaya akan diperbaiki total karena kondisi atap yang parah. (Surya Dharma/balipost)