Mercy Victoria Gigir. (BP/kmb)

DENPASAR, BALIPOST.com – Visi “Nangun Sat Kerthi Loka Bali” yang menjadi Program unggulan dalam pembangunan Provinsi Bali di bawah kepemimpinan Gubernur Bali Wayan Koster dan Wakil Gubernur Bali Tjok. Oka Artha Ardana Sukawati (Cok Ace) mendapat dukungan dari Pengurus PGRI Provinsi Bali. Bahkan, menjelang perayaan HUT Ke-77 PGRI, berbagai program dan kegiatan akan dilaksanakan berbasis Visi “Nangun Sat Kerthi Loka Bali”.

Apalagi, 4 tahun kepemimpinan Gubernur Koster-Wagub Cok Ace berbagai capaian telah diwujudkan. Pencapaian di bidang pendidikan misalnya, percepatan peningkatan akses dan mutu pendidikan SMA/SMK/SLB telah dilakukan. Begitu juga peningkatan kesejahteraan guru dan kepala sekolah, dan peningkatan tata kelola penyelenggaraan pendidikan.

Wakil Ketua PGRI Provinsi Bali, Mercy Victoria Gigir, S.Pd., MM., mengatakan Visi Pemerintah Provinsi Bali yaitu “Nangun Sat Kerthi Loka Bali” sangat erat kaitannya dengan tema yang diusung pada perayaan HUT ke-77 pada November 2022 mendatang. Yaitu, “Guru Bangkit, Pulihkan Pendidikan, Indonesia Maju, Indonesia Kuat.”

Baca juga:  Gelombang Repatriasi Masih Berlanjut, Ratusan ABK Tiba di Pelabuhan Benoa

Sedangkan, PGRI Provinsi Bali mengusung tema “Guru Bangkit, Bergerak Dengan Hati, Pulihkan Pendidikan untuk Indonesia Maju”. Berbagai program kegiatan perayaan HUT akan dikaitkan dan berbasis dengan visi “Nangun Sat Kerthi Loka Bali”. Seperti halnya kegiatan olahraga yang akan mendemonstrasikan visi “Nangun Sat Kerthi Loka Bali”.

Dikatakan, selama kurang lebih 3 tahun pandemi COVID-19 melanda dunia, guru tidak pernah berhenti melayani peserta didik dengan segala cara dan upaya. Ia pun bersyukur di era teknologi seperti saat ini jangkauannya semakin luas. Sehingga, para guru dalam mentransfer ilmu kepada peserta didik tidak terlalu menemukan masalah.

Meskipun ada beberapa kelemahan, karena dalam mendidik tanpa sentuhan guru secara langsung. Namun, pihaknya bersyukur karena saat ini sistem pembelajaran sudah bisa dilakukan tatap muka secara langsung.

Baca juga:  Desa Adat Padangluwih Lestarikan Tradisi "Matimpugan Tipat Bantal"

Sehingga, bisa memberikan pembelajaran tentang karakter dan etika dengan nyata dan riil. “Saya kira ini juga menjadi program pendidikan oleh Pemerintah Provinsi Bali, yaitu melestarikan budaya melalui perayaan-perayaan Adat Bali dengan pemakaian busana Bali. Jadi, pendidikan karakter itu penting, di samping juga penting adanya teknologi,” ujar Mercy Victoria dalam Dialog Merah Putih Bali Era Baru “PGRI Bali Dukung Program “Nangun Sat Kerthi Loka Bali” di Warung Coffee 63 Denpasar, Rabu (12/10).

Pengurus PGRI Provinsi Bali, Drs. I Wayan Dhania, M.Pd., mengatakan berbagai upaya dukungan telah dilakukan oleh para guru yang tergabung dalam PGRI Provinsi Bali untuk menyukseskan program “Nangun Sat Kerthi Loka Bali”. Seperti halnya memberikan reward kepada peserta didik berprestasi. Begitu juga dalam memberikan hukuman kepada peserta didik yang melanggar lebih mengedepankan mendidik daripada menghukum.

Drs. I Wayan Dhania. (BP/kmb)

Hal ini disesuaikan dengan situasi dan kondisi saat ini. Sehingga, sosialisasi tata tertib sekolah gencar dilakukan oleh pihak sekolah kepada seluruh stakeholder sekolah. Baik kepada guru, siswa, orang tua siswa, maupun pengurus komite sekolah, bahkan kepada lembaga-lembaga pendidikan lainnya.

Baca juga:  Di Tengah Pandemi COVID-19, Perajin Bali Diajak Terus Berkarya

Sementara itu, Bendahara PGRI Kota Denpasar, Made Suhartini mengakui bahwa kesejahteraan para guru di bawah Gubernur Koster dan Wagub Cok Ace saat ini sudah sangat bagus dibandingkan zaman dulu. Diakui, hak-hak guru saat ini telah dipenuhi.

Made Suhartini. (BP/kmb)

Sehingga, tidak ada lagi guru mengambil pekerjaan sampingan. Namun, fokus menjalankan profesi sebagai seorang guru.

Apalagi, dengan adanya sertifikasi penghargaan terhadap profesionalisme guru telah menambah kesejahteraan guru. “Saya merasakan sendiri, kesejahteraan guru saat ini untuk hidup layak sudah memungkinkan. Untuk itu, berbahagialah kami sebagai guru di zaman sekaran ini dibandingkan dengan guru di era yang lalu,” pungkasnya. (Winatha/balipost)

BAGIKAN