DENPASAR, BALIPOST.com – Memasuki musim pancaroba, kasus Deman Berdarah Dengue (DBD) selalu mengalami tren peningkatan. Demikian pula saat ini, kasus DBD mulai menunjukan peningkatan.
Plt. Kepala Dinas Kesehatan Kota Denpasar, Tri Indarti mengungkapkan data kasus DBD sejak Januari hingga 10 Oktober 2022 ini sebanyak 809 kasus. Dari jumlah tersebut, terdapat 6 orang korban jiwa.
Ia merinci, sebaran kasus DBD per bulan pada 2022 yakni, pada bulan Januari sebanyak 137 kasus. Selanjutnya pada bulan Februari 73 kasus, Maret 115 kasus, April sebanyak 148 kasus, Mei 124 kasus, Juni 66 kasus, serta Juli sebanyak 21 kasus.
Kali ini bukan hanya DBD yang perlu diwaspadai. Sebab, muncul juga kasus Chikungunya. Berdasarkan data Dinas Kesehatan, untuk kasus Chikungunya sejak Januari hingga Juni 2022 sebanyak 517 kasus. Sebaran kasusnya per bulan yakni Januari sebanyak 42 kasus, Februari sebanyak 59 kasus. Selanjutnya pada Maret sebanyak 43 kasus, April 153 kasus, Mei sebanyak 134 kasus, serta Juni sebanyak 86 kasus.
Tri Indarti pun mengajak masyarakat untuk melakukan pemberantasan sarang nyamuk di lingkungan masing-masing. “Agar kasusnya tidak semakin meningkat, pemberantasan sarang nyamuk atau PSN memang harus membudaya di dalam kehidupan rumah tangga, jangan ada air tergenang,” katanya.
Selain itu, pihaknya juga melakukan upaya fogging massal dengan menyasar desa/kelurahan. “Namun, ini harus didukung masyarakat, karena kalau hanya mengandalkan pemerintah, tidak akan efektif. Makanya PSN dengan 3M plus itu penting,” katanya.
Sementara itu, anggota DPRD Denpasar, I Wayan Gatra meminta Pemkot mengantisipasi ancaman DBD yang biasanya muncul saat musim pancaroba. “Kami berharap dilakukan langkah-langkah antisipasi agar jangan kasus DBD meningkat terus,” ujar politisi Nasdem ini, Kamis (13/10). (Asmara Putera/balipost)