Petugas mengevakuasi jasad ditemukan di Pantai Sanur, Denpasar pada Jumat (14/10). (BP/Istimewa)

TABANAN, BALIPOST.com – Jasad mengapung yang dievakuasi dari perairan di belakang Hotel Inna Grand Bali Beach, Sanur, Denpasar pada Jumat (14/10) pagi diduga merupakan pemotor yang hanyut di Jembatan Yeh Ho, Tabanan, Ni Luh Gede Puspasari (19). Saat evakuasi, ditemukan kartu kesehatan atas nama Ni Luh Gede Puspasari.

Namun, sesuai keterangan Kasi Humas Polresta Denpasar Iptu Ketut Sukadi, di kartu itu tercatat pekerjaannya sebagai satpam di salah satu tempat hiburan malam di Canggu, Badung dengan status anak 1. “KTP tidak ada,” ungkapnya saat dimintai keterangan.

Baca juga:  Tiga Tahun Berlalu, Korban Longsor Bantas Tak Kunjung Tuntas Direlokasi

Terkait hal ini, Kepala Wilayah Banjar Tanguntiti, I Made Tirtayasa menjelaskan bahwa kartu kesehatan itu diduga merupakan kartu yang dikeluarkan perusahaan tempat ayah korban bekerja. Ayah korban merupakan pekerja di sebuah usaha pariwisata di Canggu. “Kartu identitas itu sejenis kartu kesehatan milik orangtua (ayah, red) korban yang dipegang masing-masing tanggungan,” jelasnya.

Tirtayasa mengatakan korban dikenal mudah bergaul dan aktif dalam kegiatan sosial yang dilakukan oleh STT Yowana Wijaya. “Dia ini (Luhde Puspasari) orangnya mudah bergaul dan aktif di setiap kegiatan STT,” ucapnya.

Baca juga:  Sehari, Dua Kasus Narkoba Diungkap Polres Tabanan

Dari informasi keluarga saat ditemui di kediaman korban, Luhde, demikian korban akrab disapa, merupakan mahasiswi di salah satu perguruan tinggi swasta di Denpasar. Ia belum pernah menikah.

Adik korban, Kadek Sri Sudiasih mengatakan sang kakak selain kuliah juga kerja menjadi penjaga counter di wilayah Kediri. (Puspawati/balipost)

BAGIKAN