Kapolresta Denpasar Kombes Pol. Bambang Yugo Pamungkas pimpin apel kesiapan Operasi Cipkon Agung 2022. (BP/Istimewa)

DENPASAR, BALIPOST.com – Mencegah segala bentuk potensi gangguan kamtibmas menjelang puncak pelaksanaan pengamanan KTT G20 pada November mendatang, Polresta Denpasar mengelar Operasi Cipta Kondisi (Cipkon) Agung 2022. Operasi ini mengedepankan kegiatan preemtif, preventif dan represif serta didukung kegiatan penegakkan hukum.

Kapolresta Denpasar Kombes Pol. Bambang Yugo Pamungkas saat pimpin apel mengatakan, operasi ini dilaksanakan selama 16 hari mulai 17 Oktober hingga 1 November 2022. Selain itu operasi kali ini menjadi perhatian khusus pimpinan Polri menjelang event G20.
“Ada beberapa penekanan yang akan saya sampaikan, pertama tetap fokus saat melaksanakan tugas masing-masing. Kedua berikan rasa aman dan nyaman di tengah masyarakat menjelang kehadiran para delegasi KTT G20,” tegasnya.

Baca juga:  Penampahan Kuningan, Dua Rumah di Jalan Imam Bonjol Ludes Terbakar

Ketiga, lanjut Kombes Yugo, tercipta dan terpeliharanya situasi kamtibmas yang aman serta kondusif menjelang berlangsungnya G20, termasuk memberikan keamanan bagi wisatawan. Keempat mencegah dan menangkal segala bentuk potensi ancaman.

Kemudian yang kelima meniadakan ruang gerak dan pengaruh terorisme serta ancaman kriminalitas lainnya yang menggunakan kekerasan atau intimidasi berbahaya. Keenam tetap laksanakan koordinasi dengan instansi terkait dalam pelaksanaan tugas di lapangan untuk menghindari terjadinya hal-hal yang tidak diinginkan dengan meningkatkan peran Sipandu Beradat mulai dari tingkat desa.

Baca juga:  Dari Kirim Pesan WA ke Kekasihnya Ingin Akhiri Hidup hingga Suasana Arus Balik di Gilimanuk

Ketujuh, memahami dan melaksanakan secara sungguh-sungguh apa yang menjadi SOP setiap pelaksanaan tugas dan terakhir tetap mengawali serta mengakhir kegiatan dengan doa. Kapolresta Denpasar juga menyampaikan arahan dari Presiden RI terkait dengan kinerja kepolisian, diantaranya mengembalikan kepercayaan Polri saat ini mengalami penurunan.

Pemicunya beberapa permasalahan yang dihadapi Polri akhir-akhir ini. Tidak melakukan pelanggaran yang dimulai dari hal yang kecil seperti bertutur kata, salah satunya saat menerima laporan, baik itu melalui telepon maupun pengaduan masyarakat langsung.

Baca juga:  Remaja Belasan Tahun Ngaku Diperkosa

“Tetap menjaga soliditas dengan TNI khususnya kesiapan pengamanan G-20. Menyamakan visi Polri yaitu pelindung, pengayom dan pelayan masyarakat serta penegakan hukum dengan tetap mengedepankan motto Polresta yaitu dados Bhayangkara sane Mawiguna. Termasuk pemberantasan tindak pidana narkoba dan judi online,” tutupnya. (Kerta Negara/balipost)

BAGIKAN