NEGARA, BALIPOST.com – Puluhan keluarga yang menjadi korban banjir bandang mengungsi di posko yang didirikan di balai banjar tempek V, Biluk Poh Kangin, Kelurahan Tegalcangkring. Puluhan rumah di sekitar Jembatan Biluk Poh hancur akibat banjir bandang yang melumpuhkan jalur Denpasar-Gilimanuk, Senin (17/10).
Sejumlah rumah mengalami kerusakan parah tak dapat ditempati lagi. Hingga Senin siang, warga yang sebagian besar ibu rumah tangga dan anak-anak itu, menempati balai tempek.
Aparat gabungan juga menyediakan tenda untuk pengungsi dan dapur bersama. Selain itu juga disiagakan tim kesehatan yang memantau kondisi warga.
Sementara warga yang lain masih melakukan pembersihan tempat tinggal mereka dari lumpur. Namun hampir sebagian besar rumah tak dapat digunakan.
Petugas melakukan upaya mengungsikan warga yang terdampak banjir. Informasi ada sekitar 84 keluarga yang terdampak di wilayah Biluk Poh Kangin.
Bupati Jembrana I Nengah Tamba yang turun ke lokasi banjir bandang mengatakan secara keseluruhan ada beberapa titik yang terdampak banjir, baik itu di Kecamatan Mendoyo, Kecamatan Melaya dan Jembrana.
Namun menurutnya yang terparah di Biluk Poh, Tegalcangkring dengan korban terdampak 84 KK. Mereka kini telah diungsikan di Posko Penanganan dan Bantuan Bencana di dekat lokasi. “Yang di sini (Biluk Poh) ada 84 KK, di seberang 34 KK dan beberapa di Melaya. Selain itu ada 4 jembatan butuh penanganan serius ke depan. Tiga titik yang parah, paling banyak di Biluk Poh,” kata Bupati Tamba.
Sementara itu, proses pembersihan jembatan serta pencarian korban yang dilaporkan tenggelam seorang siswi SMA masih dilakukan. (Surya Dharma/balipost)