Bupati Karangasem, I Gede Dana saat menyerahkan bantuan logistik kepada warga terdampak bencana di Desa Jungutan, Bebandem, Selasa (18/10). (BP/Ist)

AMLAPURA, BALIPOST.com – Penanganan pascabencana alam yang melanda Kabupaten Karangasem terus dilakukan oleh Bupati Karangasem I Gede Dana. Bahkan, dirinya memastikan penanganan secara cepat akan dilakukan untuk pasca bencana ini. Sebagai langkah awal, Pemerintah telah memberikan bantuan logistik kepada masyarakat terdampak.

Bupati Karangasem, I Gede Dana bersama Sekda Karangasem I Ketut Sedana Merta dan Dinas terkait, Selasa (18/10), mengunjungi warga korban banjir dan warga yang terdampak bencana banjir di Desa Jungutan yang mengungsi di Balai Banjar. Dalam kesempatan itu Gede Dana menyerahkan bantuan kompor gas lengkap dengan selang dan regulator, selimut, matras dan paket sembako.

Usai memberikan bantuan, Bupati I Gede Dana mengatakan, pasca bencana banjir ini pihaknya telah memerintahkan dinas terkait yakni BPBD Karangasem dan Dinas PU untuk mengambil langkah-langkah yang diperlukan, mulai penanganan korban bencana banjir dan tanah longsor, mitigasi dan pemetaan ulang daerah potensi rawan bencana, menginventaris kerusakan fasilitas umum akibat bencana sekaligus untuk penanganannya.

Baca juga:  Status Gunung Agung Turun, Sebagian Pengungsi Pilih Bertahan di Posko Kesambi

“Hari ini saya turun bersama BPBD dan Dinas PU untuk melihat dari dekat seberapa parah kerusakan dari dampak banjir bandang kemarin. Saat ini ada banyak warga korban banjir yang mengungsi di balai banjar, dan sudah kita salurkan bantuan kompor gas, matras, selimut dan paket sembako,” ucap Gede Dana.

Gede Dana, menambahkan, dari hasil pemantauan ke lokasi bencana, cukup banyak akses jalan yang hancur bahkan terputus akibat terjangan banjir, termasuk beberapa jembatan juga putus. Terkait hal ini pihaknya berencana akan membangun jembatan darurat di lokasi akses jalan atau jembatan yang putus.

Baca juga:  Khawatir Dijadikan Lokasi Mesum, Tenda di Ulakan Disarankan Dibongkar

“Untuk jangka pendek, yang memungkinkan untuk dilakukan adalah membangun jembatan darurat, paling tidak bisa dilewati oleh sepeda motor. Sehingga mobilitas dan aktifitas ekonomi warga bisa kembali berjalan seperti biasa,”katanya.

Dia menjelaskan, untuk pembangunan jembatan permanen, prosesnya memakan waktu yang cukup panjang, melalui perencanaan, pengajuan anggaran ke DPRD, lelang hingga pelaksanaan. “Untuk jangka pendek ini, pihaknya sudah perintahkan kepada Dinas PU untuk mengambil langkah cepat, pembersihan material banjir dan perbaikan jalan yang rusak,” tandasnya.

Baca juga:  Desa Sulahan Dimekarkan

Ia mengihimbau warga utamanya yang tinggal di bantaran sungai agar waspada dan lebih baik mengungsi ketempat yang aman jika terjadi hujan lebat dengan intensitas tinggi.

Sebelumnya, Gede Dana juga meninjau gedung sekolah SMP 3 Bebandem di Butus, yang bagian padmasana dan tembok penyengker bagian belakang sekolah longsor akibat digerus banjir bandang yang menerjang sungai Bah Api. Ada dua lokal gedung sekolah yang terpaksa tidak difungsikan dan diberikan garis tanda bahaya, agar siswa tidak melintas atau masuk ke garis tersebut. (Adv/Balipost)

BAGIKAN