DENPASAR, BALIPOST.com – Banjir bandang tidak hanya membuat jalur utama Denpasar-Gilimanuk sempat lumpuh, tetapi juga berdampak ratusan warga terisolasi. Menyikapi kondisi tersebut, Polda Bali mengerahkan kendaraan dapur lapangan dari Satuan Brimob untuk membantu para korban terdampak banjir bandang di Desa Penyaringan, Kecamatan Mendoyo, Jembrana, Selasa (18/10).
Kabid Humas Polda Bali Kombes. Pol. Satake Bayu, S.I.K., M.Si. mengatakan, 12 personel Brimob Polda dan dibantu masyarakat memasak dan membukus nasi lengkap dengan lauk pauknya. Nasi bungkus itu lalu dibagikan ke 322 korban bencana banjir bandang tersebut.
“Dapur lapangan sebagai wujud kepedulian Polri dalam hal ini Polda Bali terhadap masyarakat yang terkena bencana banjir bandang di Desa Penyaringan, Jembrana,” ujarnya.
Kombes Pol. Satake juga mengimbau masyarakat agar waspada banjir, tanah longsor hingga gelombang tinggi. Tujuannya supaya tidak ada lagi korban jiwa.
Ia menjelaskan, personel Polda Bali dan jajarannya telah diperintahkan gencar mengimbau masyarakat agar mewaspadai cuaca ekstrem sekarang ini. Hujan deras mengguyur wilayah Bali mengakibatkan terjadinya banjir dan tanah longsor.
Bahkan mengakibatkan warga hanyut dan meninggal dunia. Selain itu kepada pengguna transportasi darat dan laut agar tetap selalu waspada. “Kami mengimbau masyarakat Bali yang beraktivitas agar berhati-hati dan waspada terhadap situasi di wilayah masing-masing,” tegas Satake.
Khusus untuk masyarakat pesisir laut, nelayan, operator dan pengguna angkutan laut, Satake mengimbau supaya tidak memaksakan berlayar saat gelombang tinggi, angin kencang dan hujan lebat. Ketika berlayar harus dilengkapi prasarana alat keselamatan seperti life jacket, life craft, life buoy dan lainnya. Tidak melebihi muatan, selalu memantau perkembangan cuaca yang dikeluarkan BMKG, apabila mengalami masalah saat berlayar segera hubungi Basarnas, Satpolairud, KSOP dan instansi terkait. (Kerta Negara/balipost)