Kapten Infanteri Titis Sandi Rahman. (BP/ken)

DENPASAR, BALIPOST.com – Menyikapi cuaca ekstrem dan sebelum terjadi bencana alam di sejumlah wilayah di Bali, Danrem 163/Wira Satya Brigjen TNI Choirul Anam telah memerintahkan tiap Kodim menyiagakan 1 SSP (satuan setingkat peleton) berjumlah 30 orang. Pasukan ini langsung bergerak jika terjadi bencana tanpa menunggu perintah atau izin pimpinan atas. Hal ini disampaikan Kapenrem 163/Wira Satya, Kapten Infanteri Titis Sandi Rahman saat bertemu awak media di Media Center Korem, Jalan Melati, Denpasar, Jumat (21/10).

Menurut Kapten Titis, pasukan tersebut bisa masuk ke lokasi bencana alam atas nama kemanusiaan tanpa harus menunggu perintah atau izin pimpinannya. Pasukan tersebut bergabung dengan Polri, BPBD dan instansi terkait lainnya. Mengingat bencana alam sulit diprediksi.

Baca juga:  Potensinya Besar, Bali Makin Serius Garap "Medical Tourism"

“Seperti saat terjadi bencana alam tanah longsor di Bangli, kita respon cepat. Dandim Bangli turun langsung ke lapangan untuk membantu melakukan evakuasi korban,” ujarnya.

Jika terjadi bencana, kata Titis, personel di lapangan dituntut kecepatan mendatangi dan membantu korban bencana. Hal ini dilakukan supaya tidak jatuh korban lebih banyak.

Terkait upaya recovery pascabencana alam, Titis mengungkapkan pasukan sudah siap. Namun pihaknya masih menunggu permintaan dari pemda. “Yang punya kewenangan adalah pemerintah daerah. Jika ada permintaan bantuan, kami langsung bergerak. Sesuai perintah pimpinan, faktor kemanusiaan diutamakan,” ujar perwira asal Banyuwangi, Jawa Timur ini. (Kerta Negara/balipost)

Baca juga:  Baru Awal Tahun, Kerugian Akibat Bencana Alam di Karangasem Hampir Rp 1 Miliar
BAGIKAN