JAKARTA, BALIPOST.com – Direktorat Jenderal Perbendaharaan (DJPb) melakukan serangkaian transformasi treasury untuk mewujudkan pengelolaan kelas dunia. Termasuk, lewat kolaborasi dengan berbagai mitra strategis, salah satunya payment gateway, Doku.
Direktur Jenderal Perbendaharaan, Hadiyanto, mengatakan payment gateway akan sangat membantu interoperability antar payment system sehingga dapat menghubungkan Digipay dengan berbagai bank di Indonesia, tidak hanya bank Himbara. Kerja sama ini, dikatakannya sudah melalui serangkaian proses audiensi, seleksi, dan assessment terhadap beberapa kandidat penyedia jasa payment gateway terbaik di Indonesia. “Kehadiran Doku diharapkan bisa mendorong akselerasi pertumbuhan dan perluasan Digipay, sehingga para bendahara Satker (Satuan Kerja) yang bertugas dalam lingkungan Kementerian akan dapat menikmati fleksibilitas transaksi yang lebih baik lagi,” jelasnya dalam rilis yang diterima.
Digipay merupakan marketplace independen yang dikembangkan dan dikelola langsung oleh pemerintah sebagai platform belanja barang/jasa pemerintah sejak 2019. Sejalan dengan ekonomi digital yang berkembang pesat kehadiran fintech dalam ekosistem Digipay, diharapkan dapat mengakselerasi perkembangan ke depan.
Co-Founder and Chief Marketing Officer Doku, Himelda Renuat, menjelaskan pihaknya mendukung upaya DJPb untuk terus bertransformasi menuju world class treasurer. “Kami bangga dapat menjadi bagian dari transformasi pembayaran di dalam platform Digipay, terlebih lagi karena dipercaya sebagai salah satu Lembaga Persepsi Lainnya untuk menjadi collecting agents pembayaran pajak dan penerimaan negara bukan pajak (PNBP) melalui aplikasi Doku e-Wallet. Khusus untuk peran Doku sebagai payment gateway di dalam Digipay, kami berharap agar transaksi terkait pengadaan di seluruh lingkungan Kementerian dapat berjalan semakin optimal dan transparansi pencatatan dapat terlaksana,” katanya, Kamis (20/10).
Tidak hanya kemudahan bertransaksi, keterlibatan payment gateway ini dalam platform Digipay juga berpotensi membawa dampak positif bagi merchant UMKM yang bermitra dengan Doku. Berdasarkan data terkini, Juni 2022, tercatat sebanyak 19,5 juta UMKM telah masuk ke dalam ekosistem digital. Sedangkan pada 2024, pemerintah menargetkan Indonesia memiliki 50 juta UMKM yang masuk ke dalam ekosistem digital.
Untuk turut mensukseskan visi pemerintah tersebut, tahap berikutnya Doku juga akan terlibat secara aktif untuk menyeleksi dan terus menambahkan mitra UMKM sebagai vendor rekanan baru di Digipay. Hal ini tentunya akan membuat pilihan vendor dalam Digipay menjadi semakin beragam, sekaligus membuka peluang bagi merchant UMKM Doku menambah pendapatan bisnis melalui jalur digital. (kmb/balipost)