AMLAPURA, BALIPOST.com – Banyaknya titik longsoran dengan material yang cukup besar akibat dilanda hujan deras beberapa hari lalu, membuat Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Karangasem cukup kewalahan menangani bencana tersebut. Untuk penanganan bencana tersebut, BPBD saat ini masih mengalami keterbatasan alat berat.
Kalaksa BPBD Karangasem, Ida Bagus Ketut Arimbawa, Jumat (21/10), mengungkapkan, penanganan bencana tanah longsor yang melanda sejumlah wilayah di Karangasem terus dilakukan oleh petugas. Kata dia, untuk akses jalan-jalan yang sempat tertutup material longsoran sudah tertanggani dan sudah bisa dilewati baik roda 2 dan roda 4.
“Sementara untuk yang di Sega Bunutan sementara bisa dilewati sepeda motor dan perlu alat besar untuk menggeser batu-batu besar agar akses kembali normal. Rencananya, untuk pembersihan material ini akan mempergunakan eksavator besar milik punya Dinas PUPR Karangasem,” ujarnya.
Arimbawa menambahkan, di dalam proses penanganan longsor ini, pihaknya memang masih mengalami keterbatasan alat berat. Maka dari itu, proses pembersihan material harus dilakukan secara bertahap dari titik satu ke titik yang lainnya.
“Untuk penanganan itu, saat ini kita telah menyewa alat berat ke rekanan atau pihak ketiga. Sehingga penanganan bisa dilakukan lebih cepat. Seperti penanganan beberapa titik longsor di Dusun Temukus, Desa Besakih ditangani memakai alat yang disumbangkan oleh tokoh masyarakat setempat. Ini sangat membantu kami,” katanya.
Menurut, Arimbawa, melihat banyaknya titik bencana tanah longsor yang melanda, di sejumlah wilayah penanganan tanah longsornya dilakukan secara gotong royong oleh warga setempat. Pasalnya, bila menunggu petugas BPBD yang terbatas, maka penanganan akan sedikit lambat.
“Bagi longsoran yang material tidak terlalu besar, penagananya bisa dilakukan secara manual. Tapi kalau material besar dan terdapat batu besar, maka pembersihannya harus membutuhkan alat berat,” imbuhnya. (Eka Parananda/balipost)