Perumda Tirta Amertha Buana (TAB) Tabanan menyalurkan air bersih ke warga terdampak bencana yang terjadi Senin (17/10). (BP/Istimewa)

TABANAN, BALIPOST.com – Perumda Tirta Amertha Buana (TAB) Tabanan menyalurkan air bersih ke warga terdampak bencana yang terjadi Senin (17/10). Ada sekitar 25 ribu pelanggan termasuk konsumen yang sifatnya swadaya kesulitan mendapatkan air bersih, akibat dua mata air dengan kapasitas produksi besar rusak berat serta banyak pipa putus diterjang banjir.

Direktur Utama TAB Tabanan, I Gede Nyoman Wirah Adnyana mengatakan sebanyak 240 ribu liter air bersih menggunakan enam armada disalurkan ke warga. Penyaluran dibantu armada dari BPBD dan Damkar.

Baca juga:  Mari Menjaga Bali, Jangan Dikorbankan demi Kepentingan Sesaat

Termasuk, penyediaan dua tandon air bantuan Kementrian Sosial juga sudah tersedia di Kecamatan Marga yang merupakan wilayah yang paling banyak terdampak. “Distribusi air dengan tangki terus bergerak mulai dari pukul 09.00 WITA bahkan sampai malam hari, artinya sepanjang ada permintaan akan kami layani,” terangnya, disela-sela kunjungan Bupati Tabanan, Jumat (21/10).

Ia mengungkapkan ada dua mata air yang rusak dan masih dalam perbaikan yakni MA Dedari dan MA Kelepud. “Hanya saja sempat ada longsor susulan jadi sedikit terkendala, padahal pipa termasuk petugas kami sudah sangat siap,” ucapnya.

Baca juga:  Vaksinasi Belum Diperoleh, Peternak Babi di Tabanan Resah Belum Bisa Kirim ke Luar Bali

Sementara itu, Bupati Tabanan I Komang Gede Sanjaya yang datang khusus memberikan dukungan pada petugas yang telah berjibaku melayani masyarakat pascabencana, mengapresiasi langkah cepat yang dilakukan. “Jangan kendor layani masyarakat, saya sangat apresiasi semangat gotong royong ini untuk membantu masyarakat Tabanan terdampak bencana,” ucapnya.

Lanjut kata Bupati Sanjaya, bencana banjir kali ini dinilai yang terbesar dialami Tabanan karena sebelumnya tidak pernah banjir sampai dengan ketinggian 7 meter ke atas. “Semoga tidak ada lagi banjir yang lebih besar. Ini kami jadikan bahan evaluasi bagaimana masing-masing kecamatan ke depan jaga lingkungan, karena banjir ini bukan karena debit air saja tetapi banyak pendangkalan sungai, termasuk sampah yang dibuang di sungai,” ujarnya. (Puspawati/balipost)

Baca juga:  Bali Defisit Air 2 Miliar Meter Kubik
BAGIKAN