Salah seorang relawan PMI berjalan di antara tumpukan lumpur di jalan perumahan BTN di Sangkaragung, Jembrana. Sepekan pasca banjir bandang, petugas masih melakukan pembersihan. (BP/Istimewa)

NEGARA, BALIPOST.com – Sepekan pascabanjir bandang di Jembrana, puluhan rumah di beberapa titik bencana masih diselimuti lumpur. Warga masih disibukkan melakukan pembersihan rumah mereka dan menjemur pakaian serta perabot yang masih tersisa.

Titik yang masih terselimuti material banjir di Biluk Poh, Dangintukadaya dan Melaya. Bahkan di Biluk Poh, warga belum bisa masuk rumah lantaran masih tertutupi kayu-kayu. Sementara itu, di beberapa permukiman juga dipasok air bersih dari truk tangki air.

Tim gabungan dari relawan, petugas sejumlah instansi dan warga masih bergotong royong melakukan pembersihan. Bupati Jembrana I Nengah Tamba sebelumnya masa darurat bencana banjir ini hingga 14 hari terhitung sepekan lalu.

Baca juga:  Diterjang Banjir, Empat Sekolah di Karangasem Rusak Parah

Bupati Tamba juga menghimpun sejumlah pihak, salah satunya komunitas offroad untuk membantu membersihkan permukiman warga di Biluk Poh. Pasokan bantuan dari berbagai pihak juga berdatangan baik secara langsung ke warga maupun melalui posko.

Data terakhir yang dihimpun, ada 3.000 lebih KK yang terdampak di 18 desa dengan 35 titik banjir. Dua permukiman yang masih diselimuti lumpur di dua perumahan BTN di Sangkaragung dan desa Dangintukadaya.

Di dua perumahan itu, puluhan keluarga terdampak dimana rumah mereka terendam lumpur. Lokasi kedua perumahan itu berada di pinggiran sungai Tukadaya. “Masih bersih-bersih, sudah ada alat berat dan bantuan, tapi karena lumpurnya banyak agak lama, semua (isi rumah) terendam air dan lumpur,” kata Suastri salah seorang warga di perumahan tersebut.

Baca juga:  Ngaben Kusa Pranawa, Sucikan Kerangka Manusia Prasejarah di Museum Gilimanuk dan UGM

Di sejumlah lokasi banjir yang masih terdampak, relawan PMI dari berbagai daerah turun membantu penanganan baik di posko terkait logistik, dapur umum maupun membantu pembersihan rumah warga. Wakil Bupati Jembrana, IGN Patriana Krisna saat melakukan koordinasi penanganan pembersihann di Sangkaragung mengatakan lokasi ada 50 personil PMI dari Jembrana, Provinsi dan Kabupaten/Kota lain di Provinsi Bali. Total, ada 8 tim personil yang yang sudah ditugaskan mulai 17 Oktober hingga 30 Oktober 2022.

“Kegiatan tanggap bencana yang dilakukan PMI ini sudah berlangsung sejak kejadian. Dari 50 anggota ini dibagi menjadi 8 tim,” kata Patriana Krisna.

Baca juga:  Digagalkan, Pengiriman Ternak Masuk Bali dari Gilimanuk

Tim itu terbagi di antaranya di Dapur Umum (DU) , logistik (pendataan logistik masuk dan keluar), Psikososial Support Program (PSP) dukungan psikologis anak-anak, tim Penyemprotan dan DU di Sangkaragung, Penilaian (data detail terdampak) di Pebuahan dan Pemedilan, Tim Air bersih di Sarikuning, Poh Santen, Sekar Kejula Yehembang Kauh, dan Yehembang Kangin. Sedangkan untuk Tim PSP menurutnya juga bergerak ke Melaya Krajan. “Personil ini secara bergantian membantu untuk dapat meringankan beban warga yang terdampak banjir, seperti ikut pembersihan bekas lumpur, membantu di dapur, dan support psikologi anak, dan pendataan,” pungkasnya. (Surya Dharma/balipost)

BAGIKAN