Jalan alternatif di Km 13 Desa Gitgit menuju Desa Wanagiri, Kecamatan Sukasada tertutup material bekas galian proyek jalan shortcut. (BP/Istimewa)

SINGARAJA, BALIPOST.com – Ruas jalan alternatif yang bisa dilintasi untuk menuju ke Desa Wanagiri, Kecamatan Sukasada tertimbun material bekas galian proyek jalan shortcut di Desa Gitgit, Kecamatan Sukasada. Akibatnya, badan jalan di Km 13 wilayah Desa Gitgit ini tidak bisa dilalui dari kedua arah.

Informasi dikumpulkan di lapangan, pada Selasa (25/10), sekitar pukul 17.00 WITA, hujan deras terjadi di wilayah Desa Gitgit dan sekitarnya. Akibat derasnya hujan, material bekas galian proyek jalan shortcut hanyut. Tanah tersebut kemudian menutup jalan sehingga menjadi licin dan tidak bisa dilintasi.

Baca juga:  Reklamasi Teluk Benoa Picu Degradasi Drastis

Kapolsek Sukasada, Kompol Made Agus Dwi Wirawan seizin Kapolres Buleleng AKBP Made Dhanuardana, Rabu (26/10), mengatakan, kejadian itu pertama kali dilaporkan oleh warga setempat. Menindaklanjuti pengaduan itu, pihaknya kemudian menerjunkan sejumlah personel.

Petugas pun mengimbau warga di sekitar lokasi kejadian agar tidak menerobos jalan yang tertutup lumpur tersebut. Selain itu, warga diingatkan untuk tetap waspada dan mencari tempat yang lebih aman, karena curah hujan tinggi masih sering terjadi belakangan ini. “Material tanah itu dihayutkan air saat hujan dan menutup jalan, sehingga tidak bisa dilalui,” jelasnya.

Baca juga:  Masuk Hari Keempat TPA Suwung Terbakar, Malam Tidur di Pengungsian Siang Tetap Kerja

Kapolsek mengaku telah berkoordinasi dengan pihak pelaksana proyek jalan shortcut untuk membantu warga membersihkan jalan yang tertutup tanah tersebut. Proses pembersihan sempat terhenti karena hari sudah malam, dan dilanjutkan, Rabu (26/10). “Kami berkoordinasi dengan poyak pelaksana proyek di sana dan dikerahkan alat berat untuk membersihkan tanah yang menutup jalan. Warga kami tetap himbau untuk waspada dan kalau hujan dalam waktu lama, agar tidak melewati jalan alternatif ini karena bisa saja kembali ada aliran air yang menghanyutkan tanah,” jelasnya. (Mudiarta/balipost)

Baca juga:  Kasus COVID-19 Baru Nasional di Bawah 11.000
BAGIKAN