NEGARA, BALIPOST.com – Pembersihan lahan untuk jalan Tol Gilimanuk-Mengwi di Pekutatan sejak ground breaking September lalu terus dilakukan. Selain pembersihan lahan menggunakan alat berat, aktivitas pembabatan pohon-pohon karet di lahan Perumda Bali ini juga dilakukan.
Informasi di lokasi, Selasa (1/11), proses pengerjaan setiap hari dilakukan baik untuk jalan tol maupun kepentingan lahan theme park yang lokasinya juga berada dekat di titik ground breaking tol. Di sejumlah titik pengerjaan, selain riuh dengan suara aktivitas alat berat dan kendaraan, juga mesin potong kayu.
Aktivitas pemindahan kayu dari kendaraan pengangkut dari dalam areal proyek ke truk pengiriman juga nampak terlihat di pinggir jalan menuju Desa Asah Duren. Dari keterangan sopir, kayu karet gelondongan yang sudah dipotong dengan berbagai ukuran panjang ini akan dikirim ke Banyuwangi.
Sementara itu, kawasan yang menjadi lokasi ground breaking di pinggir jalan Pekutatan-Singaraja ditutup dan tidak sembarangan orang masuk areal tersebut. Batas areal di pinggir jalan dipasangi tali plastik warna kuning hitam dan beberapa ditutup menggunakan seng warna biru.
Sebelumnya di lahan kebun Provinsi Bali ini juga telah dilakukan penghitungan dan pembayaran disaksikan para kepala Kewilayahan setempat seperti Camat Pekutatan dan Kepala Desa atau Perbekel Pekutatan. Penggantian itu untuk HGU (Hak Guna Usaha) 26 yang nilainya mencapai Rp 104 miliar. “Kemungkinan itu include hitungan luas lahan dan pohon, kami hanya menyaksikan beberapa waktu lalu setelah groundbreaking,” kata Camat Pekutatan, I Wayan Yudana.
Menurutnya juga sejak pertemuan itu belum ada kegiatan rapat atau hal-hal penting lain mengenai pembangunan jalan tol di wilayah Kecamatan Pekutatan. Hingga saat ini masih belum ada yang dikerjakan di lahan milik warga.
Memang ada di pintu masuk langsung tembus jalan Denpasar-Gilimanuk beberapa rumah terkena. Tetapi saat ini belum ada informasi dan di sisi lain lokasi tersebut ditutup menggunakan seng warna biru. (Surya Dharma/balipost)