AMLAPURA, BALIPOST.com – Ni Luh Sitiani (55), warga Desa Amerta Bhuana, Kecamatan Selat, kemalingan. Korban diduga lupa menutup jendela kamar sehingga perhiasan emas seharga puluhan juta raib.
Berdasarkan informasi yang dihimpun, aksi pencurian perhiasan emas itu terjadi, Senin (31/10). Emas diketahui hilang berawal dari anak korban, I Ketut Adi Juliantara (14) hendak mengambil HP di meja ruang keluarga sekitar pukul 13.00 WITA. Kebetulan juga ayahnya I Nyoman Muda (58) yang berprofesi sebagai guru sudah ada di rumah.
Ponsel yang dicari ternyata tidak ada di meja ruang keluarga, dia berusaha mencarinya di semua ruangan yang ada di rumahnya, namun ponsel yang dicari tetap tidak ditemukan. Ketut Adi lantas menanyakan kepada ayahnya, namun yang bersangkutan mengaku tidak tahu.
Penasaran akan keberadaan ponselnya, Ketut Adi lantas menghubungi Sitiani melalui ponsel ayahnya agar segera pulang. Tiba di rumah, Sitiani turut membantu mencari HP anaknya.
Saat melakukan pencarian dia menemukan dompet corak batik di dalam lemari kayu terbuka. Mendapati dompetnya kosong, Sitiani menjerit histeris karena semua emas yang disimpan di dalam dompet tersebut sudah tidak ada.
Diketahui perhiasan emas yang digondol maling cukup banyak, yakni satu rantai emas seberat 10 gram, satu rantai emas dengan berat 8 gram, satu rantai emas dengan berat 3 gram, satu rantai emas dengan berat 5 gram, satu buah gelang dengan berat 10 gram, satu buah cincin polos dengan berat 3 gram, satu buah cicin dengan permata merah dengan berat 3 gram, satu anting-anting dengan berat 1 gram, serta dua buah rantai perak dengan berat 3 gram.
Kapolsek Selat, AKP Bambang Hariyanto, Rabu (2/11) membenarkan kasus aksi pencurian emas tersebut. Pascamenerima laporan, pihaknya sudah melakukan olah TKP.
“Ada dugaan, pelakunya orang local dan sudah mengetahui betul seluk beluk yang ada di rumah korban. Kasusnya masih kami dalami, mudah-mudahan pelakunya segera bisa diungkap,” ucap Bambang Hariyanto. (Eka Parananda/balipost)