NEGARA, BALIPOST.com – Warga di desa Pekutatan menggunakan jembatan darurat dari kayu akibat jembatan hancur diterjang banjir. Jembatan yang berada di atas pangkung yang membatasi Banjar Dangin Pangkung dengan Banjar Dauh Pangkung ini jebol akibat terjangan banjir.
Mirisnya lokasi permukiman ini berada di dekat Pantai Pekutatan yang juga kawasan wisata di Pekutatan. Sejumlah villa dan hotel berada di sekitar jalan ini.
Karena pentingnya akses jembatan ini, maka warga secara gotong royong membuat jembatan darurat menggunakan bahan kayu. Namun karena darurat, jembatan hanya dibuat kecil dan hanya bisa dilalui sepeda motor. Sedangkan untuk mobil harus memutar ke utara bila hendak melintas antarbanjar.
Nampak hanya satu titik ini saja yang mengalami kondisi amblas. Dan lokasi di bawah jembatan itu merupakan saluran air dari utara.
Perbekel Pekutatan, I Gede Silagunada dikonfirmasi mengatakan jembatan yang putus itu berada di wilayah Pekutatan dan merupakan batas dari Banjar Dauh Pangkung dan banjar Dangin Pangkung. “Jalan itu statusnya jalan kabupaten, jalan Ngurah Rai,” kata Silagunada.
Untuk sementara, jalan dihubungkan dengan jembatan darurat menggunakan jembatan kayu sederhana. Dan hanya bisa dilalui sepeda motor, itupun melintas saling bergantian. (Surya Dharma/balipost)