DENPASAR, BALIPOST.com – Cabor dancespor melombakan 17 nomor, dan digejar di GOR Debes, Tabanan. Akan tetapi, Pra PON termasuk PON XXI/2024, di Sumut dan Aceh, justru melombakan 21 kategori. Oleh sebab itu, empat nomor lagi bakal dilakukan seleksi, guna memilih atlet daerah yang berhak mewakili Bali ke ajang Pra PON.
Technical Delegate (TD) cabor dancesport Pororov Bali Made Suparmi, di Denpasar, Kamis (3/11), menjelaskan, hasil porprov masih dilakukan seleksi lagi. Apalagi, terdapat tambahan empat nomor lagi, yang harus diikuti atlet dancesport Bali. Jadi, kami harus menyiapkan atlet guna berlaga di ajang Pra PON ” kata Suparmi. Pra PON sendiri digelar di Yogyakarta, September 2023.
Untuk itu, pengprov IODI Bali harus sedini mungkin menyiapkan atlet. “Sampai saat ini, PB IODI belum mengagendakan kejurnas 2023,” jelas Suparmi, yang juga Sekjen IODI ini. Padahal, tahun 2023 juga berbarengan hajatan multievent dua tahunan antarnegara se-kawasan Asia Tenggara. “Secara kebetulan SEA Games di Kamboja 2023, melombakan cabor dancesport,” tukasnya.
Oleh sebab itu, Suparmi berharap, atlet dancesport Bali ada yang dipanggil masuk pelatnas. “Astungkara, doakan saja atlet dancesport Bali ada hang masuk pelatnas, hingga bisa mewakili Indonesia, untuk tampil di SEA Games,” ucap Suparmi.
Yang membanggakan, kata dia, seluruh kabupaten dan kota sudah terbentuk pengjab dan Pengjot IODI se-Bali. Bahkan, mereka semua ikut berpartisipasi mengirim atlet terbaiknya ke porprov. Atlet Bali diharapkan terjun pada event nasional dancesport di Pulau Dewata, bakal dihelat Bali Open VI/2022, Desember, dan beberapa provinsi siap menurunkan atletnya. “Kami harus menyiapkan atlet Pra PON mulai awal 2023,” pesan dia. Soalnya, pesaing Bali dari provinsi lain, cukup berat seperti Papua dan Kaltara. (Daniel Fajry/Balipost)