Akses jalan menuju Pura Penyatur Kaler di Banjar Dinas Abian Tiing Kaje, Desa Jungutan, Kecamatan Bebandem rusak parah akibat diterjang banjir bandang. (BP/Istimewa)

AMLAPURA, BALIPOST.com – Aktivitas warga yang ada di Banjar Dinas Abian Tiing Kaje, Desa Jungutan, Kecamatan Bebandem, Kabupaten Karangasem terganggu. Hal itu menyusul akses jalan menuju Pura Penyatur Kaler di desa setempat rusak parah akibat diterjang banjir bandang yang melanda beberapa waktu lalu.

Salah seorang warga, I Made Subadra, menuturkan, pasca rusaknya akses jalan menuju Pura Penyatur Kaler tersebut membuat aktivitas mencari pakan ternak, menjual hasil kebun, dan lainnya terganggu. “Sekarang jalan hanya dapat dilalui dengan jalan kaki karena banyak ada bebatuan besar. Sekarang setiap hari saya jalan kaki. Kalau sebelum banjir bandang menerjang, akses jalan dapat dilalui oleh kendaraan. Sekarang sama sekali tidak bisa dilintasi,” ucapnya.

Baca juga:  Bangkitkan Daya Saing Petani Lokal, Pegawai Kontrak Diimbau Beli Beras Perseroda

Hal senada juga diakui Putu Suandi. Menurutnya, tercatat ada sekitar 7 Kepala Keluarga (KK) yang tiap hari harus jalan kaki untuk melakukan aktivitas seperti mencari rumput, ke pasar, termasuk menuju Pura Penyatur Kaler.

“Akses jalan ini memang merupakan jalur sungai, tapi digunakan sebagai akses jalan oleh warga. Ini akses jalan satu-satunya menuju Pura Penyatur Kaler. Untuk membuka kembali akses jalan supaya bisa dilewati kendaraan, harus menggunakan alat berat karena banyak batu besar dan pohon besar,” katanya.

Baca juga:  Usai Gempa, Jatim Berpotensi Dilanda Longsor dan Banjir Bandang

Sementara itu, Perbekel Desa Jungutan I Wayan Waskita, menjelaskan, pascabanjir bandang beberapa waktu lalu, kondisi jalan menuju Pura Penyatur Kaler memang rusak berat. “Sekarang ini untuk berjalan kaki saja cukup susah karena banyak batu besar. Untuk beraktivitas warga harus jalan kaki sejauh 1,4 kilometer,” jelasnya. (Eka Parananda/balipost)

BAGIKAN