Pantai Petitenget, Kerobokan mengalami pasang air laut yang menyebabkan banjir rob di sekitar pantai. (BP/Dokumen)

DENPASAR, BALIPOST.com – BMKG Wilayah III Denpasar kembali mengeluarkan imbauan potensi terjadinya peningkatan ketinggian pasang air laut maksimal yang menyebabkan banjir pesisir (rob) di sejumlah wilayah di Bali. Banjir rob akan terjadi dalam sepekan ke depan, dimulai pada Bulan Purnama, Selasa (8/11).

Dalam siarannya persnya, BMKG Wilayah III Denpasar, mengungkapkan bahwa banjir rob terjadi disebabnya adanya fenomena Bulan Purnama bersamaan dengan Gerhana Bulan Total pada 8 November 2022. Kondisi ini menyebabkan berpotensi meningkatkan ketinggian pasang air laut maksimum.

Baca juga:  Diduga Menganiaya, Bule Irlandia Dituntut 10 Bulan

Berdasarkan pantauan data water level dan prediksi pasang surut, banjir rob berpotensi terjadi di beberapa pesisir Bali pada 08 – 14 November 2022. Diantaranya, Pantai Pulukan, Pantai Pekutatan, Pantai Balian, Pantai Soka, Pantai Pasut, Pantai Kelanting, Pantai Yeh Gangga, Pantai Kedungu, Pantai Tanah Lot, Pantai Batu Bolong, Pantai Seminyak, Pantai Kuta, Pantai Jerman, Pantai Nusa Penida, Pantai Balangan, Pantai Padang-padang, Pantai Nuggalan, Pantai Pandawa, Pantai Nusa Dua, Pantai Serangan, Pantai Sanur, Pantai Sindu, Pantai Saba, Pantai Masceti, Pantai Lebih, dan Pantai Kusamba.

Baca juga:  Setelah Ratusan Tahun Silam, Desa Adat Karangasem Kembali Gelar Karya Agung

Kemdati demikian, potensi banjir rob ini berbeda waktu (hari dan jam) di tiap wilayah, yang secara umum berdampak pada aktivitas masyarakat di sekitar pelabuhan dan pesisir. Seperti, aktivitas bongkar muat di pelabuhan, aktivitas di pemukiman pesisir, serta aktivitas tambak garam dan perikanan darat.

Oleh karena itu, masyarakat diimbau untuk selalu waspada dan siaga untuk mengantisipasi dampak dari Pasang Maksimum Air Laut serta memperhatikan update informasi cuaca maritim dari BMKG Wilayah III Denpasar. (Winatha/balipost)

Baca juga:  Tokoh Revolusioner Perkembangan Hindu
BAGIKAN