DENPASAR, BALIPOST.com – Mabes TNI melaksanakan Gelar Pasukan Pengamanan G20 di Lapangan Puputan Margarana, Renon, Denpasar Timur, Senin (7/11). Selain Panglima TNI Jenderal TNI Andika Perkasa dan Kapolri Jenderal Pol. Listyo Sigit Prabowo, hadir juga Menko Marves RI Jenderal TNI (Purn) Luhut Binsar Pandjaitan.
Pada kesempatan itu, Luhut mengingatkan ke seluruh personel yang terlibat pengamanan G20 supaya tidak ada kesalahan sekecil apapun. “Saya datang ke sini (gelar pasukan) karena perintah Bapak Presiden. Tidak boleh kita membuat kesalahan sekecil apapun dalam penyelenggaraan KTT G20 ini. Saya ulangi tidak ada ruang untuk membuat kesalahan. Panglima TNI sudah sampaikan pelajari secara semua detail tugas pokok masing-masing. Tiap langkah dilakukan hitung dengan baik,” tegas Luhut.
Menurutnya KTT G20 sangat penting bagi kita karena ini baru datang ke Indonesia 20 tahun lagi. Oleh karena itu, presiden perintahkan seluruh kekuatan TNI dan Polri harus satupadu dalam mengamankan kegiatan ini.
“Tadi Kapolri menyampaikan supaya tidak ada letupan. Itu bukan pekerjaan mudah, tapi bukan berarti pekerjaan yang tidak bisa dilakukan. TNI- Polri sudah pengalaman banyak dalam melakukan pengamanan. Kalau kalian bekerja dengan tim work yang bagus pasti bisa dilakukan. Berpuluh-puluh tahun yang lalu saya menjadi bagian seperti kalian. Semua tugas-tugas seperti itu bisa dilakukan dengan baik, semua pekerjaan dalam tim work yang baik,” ujarnya.
Kenapa ini penting disamping datangnya 20 tahun sekali? Menurut Luhut, perang Ukraina-Rusia menjadi topik sangat hangat menjadikan perekonomian dunia tidak baik. Tapi Indonesia disebutnya beruntung karena termasuk sedikit negara di dunia mampu mengatasi keadaan ini. “Di samping itu tentu kita masih menghadapi banyak masalah. Namun saya sampaikan sebagai seorang prajurit bahwa kita masing bisa tumbuh dengan baik. Tadi baru diumumkan perekonomian kita tumbuh 5,72 persen. Satu angka yang sulit dibayangkan. Kita menjadi primadona banyak negara yang disebut sweet spot, tempat yang manis atau tempat yang indah untuk melakukan investasi,” ungkapnya.
Oleh karena itu tidak salah presiden memerintahkan Panglima TNI dan Kapolri serta semua Kepala Angkatan hadir untuk TFG. Tujuannya supaya semua betul-betul mengarahkan pikirannya untuk mengamankan kegiatan ini.
“Saya minta kepada panglima TNI dan Kapolri untuk bersatu-padu, tidak boleh ada yang merasa hebat dari yang lain karena ini adalah tim work kita semua. Negara kita ini negara hebat, harus bangga menjadi warga negara Indonesia, bangga menjadi TNI dan bangga jadi Polri. Saya titip itu. Jadi pengaman ini harus aman. Saya minta ke Panglima TNI dan Kapolri agar tidak ada celah kita membuat kesalahan,” tandasnya.
Luhut menyampaikan bahwa Presiden Joko Widodo pada Senin malam tiba di Bali dan mengecek semua kesiapan hingga besok dan lusa. Presiden akan hadir saat tactical floor game (TFG). “Saya minta Panglima TNI dan Kapolri lakukan dengan baik, itu adalah refleksi profesionalisme TNI dan Polri,” tutupnya.
Sementara Panglima TNI Jenderal TNI Andika Perkasa saat beri amanat mengatakan, pada Selasa (8/11) semua personel menempati posisinya masing-masing. Contohnya ada lima helikopter harus ada di KRI dan diperintahkan untuk survei, uji coba dan check spot, sehingga benar-benar menguasai. “Untuk masing-masing helikopter ditugaskan, misalnya membantu evakuasi bila diperlukan. Lakukan check spot mulai bsok. Check spot ke helipad-helipad terdekat dengan venue. Satgas udara sudah melakukan survei dan tentukan dimana helipad yang pas untuk helikopter lebih besar dan kecil,” ujarnya.
Sedangkan untuk Satgas Pengamanan Bandara dan Pelabuhan, ada pertahanan udara dilakukan masing-masing titik di lima bandara di luar Bandara Ngurah Rai. Kelima bandara tersebut menjadi tempat pesawat pendamping dari pesawat VVIP. Ini juga dilakukan survei dan direncanakan ditempatkan pesawat itu tanpa mengganggu penerbangan komersil dan militer yang yang ada di bandara masing-masing.
Pengamanan pelabuhan punya tanggung jawab untuk mengamankan perairan termasuk di mangrove. Semua unsur pengaman perairan melakukan patroli, survei dan pengenalan lokasi.
Sedangkan Kapolri Jenderal Pol. Listyo Sigit Prabowo mengingatkan apa yang menjadi arahan presiden yang sangat serius agar KTT G20 betul-betul bisa berjalan baik. Penekanan agar tidak ada letupan-letupan sekecil apapun. “Pembagian ring sudah ditentukan, tentu saja kita harus saling mengisi dan menguatkan. Dengan demikian tidak ada celah sekecil apapun yang bisa mengganggu KTT G20. Mari bersama-sama melakukan tugas sebaik-baiknya,” tutupnya. (Kerta Negara/balipost)