DENPASAR, BALIPOST.com – Hujan yang mengguyur Kota Denpasar, Selasa (8/11/) sore, menyebabkan atap GOR Lila Bhuana bocor. Akibatnya, laga semfinal bola tangan (handball) antara tim putra Buleleng melawan Tabanan dihentikan dengan skor akhir 19-5.
Padahal, sisa waktu masih 17 menit, dan babak kedua baru bergulir 8 menit, dalam pertandingan berdurasi 2 x 25 menit ini. Awalnya, kedua kubu sepakat laga dihentikan 10 menit.
Oleh karena hujan tak kunjung reda, maka panpel menaruh beberapa ember, guna menampung tetesan air dari atap GOR. Hasil akhir, Buleleng dinyatakan unggul.
Pelatih Tabanan Made Dwi Cahya Septian, mengakui, lantai yang licin membuat dirinya tak berani atlet asuhannya bertarung. “Saya kira jika lantai basah dan licin, maka anak-anak rawan cedera,” ujarnya.
Akibat kekalahan ini, Tabanan harus meladeni Gianyar, dalam perebutan juara III, pada ekshibisi Porprov Bali XV/2022 ini, Rabu (9/11). “Kami harus bangkit melawan Gianyar,” kata Dwi Cahya.
Sementara di kubu Buleleng, pelatih Kadek Ary Wibawa, menuturkan, asuhannya memamg target juara. Apalagi, di laga pamungkas kembali bertemu Badung, yang pernah ditaklukkan 21-24, pada babak penyisihan.
Ary Wibawa yang juga Binpres ABTI Bali, menerangkan, tim putra Buleleng memang target juara, mengingat persiapan cukup lama, setahun lalu. Hanya, Buleleng tidak mengirimkan tim putri, persiapannya terlalu mepet. “Saya pikir skill anak-anak lumayan, dan untuk pembentukan tim Bali, perlu dijaring atlet dari beberapa kabupaten,” jelas Ary yang juga Tim Pemandu Bakat ini.
Di sisi lain, Technical Delegate (TD) Wayan Repiyasa, mengemukakan, hasil semifinal tim putra Badung unggul atas Gianyar 23-8, serta tim putra Badung menundukkan Tabanan 29-5. “Untuk tim putri, calon juaranya antara Badung dan Klungkung, sebab kedua tim bertarung dua kali sekaligus memetik kemenangan,” ungkap Repiyasa. (Daniel Fajry/balipost)