Tim dosen dan mahasiswa STIKes Buleleng Riset Desa Inovatif Berbasis Kearifan Lokal di Desa Batur Tengah. (BP/Istimewa)

BANGLI, BALIPOST.com – Masa pandemi COVID-19 tidak menyurutkan niat Ns. Mochamad Heri, S.Kep., M.Kep salah seorang dosen di Sekolah Tinggi Ilmu Kesehatan (STIkes) Buleleng bersama rekan dosen lainnya bersinergi dengan beberapa mahasiswa Prodi S1 Keperawatan untuk melakukan Research and Development. Kegiatan yang dilakukan berupa kegiatan riset desa di Desa Batur Tengah, Kecamatan Kintamani, Kabupaten Bangli.

Heri didampingi dua anggota, yakni Ns. Putu Agus Ariana, S.Kep.,MSi dan Ns. Kadek Yudi Aryawan, S.Kep., MSi selaku dosen melaksanakan kegiatan riset berupa pengembangan desa, yakni menciptakan suatu desa inovatif berbasis kearifan lokal berwawasan kesehatan.
Dikatakan Heri, dari hasil observasi, Desa Batur Tengah memiliki potensi menjadi desa inovatif dikarenakan banyak terdapat kelompok tani dan UMKM yang sangat mendukung adanya kegiatan desa inovatif ini.

Baca juga:  Ribuan Guru Honorer di Tabanan Berkesempatan Isi Kuota P3K
Tim Dosen STIKes Buleleng menggelar Riset Desa Inovatif Berbasis Kearifan Lokal di Desa Batur Tengah. (BP/Istimewa)

Kendati di desa tersebut sudah terbentuk kelompok-kelompok masyarakat yang mendukung pengembangan desa inovatif, tetapi perlu meningkatkan pengawasan dan juga sosialisasi atau pelatihan. “Dengan adanya sosialisasi dan pelatihan diharapkan mampu memberikan harapan positif. Yakni mitra usaha mampu mengembangkan kreativitas dan inovasi yang terdapat di desanya,” jelasnya.

Selain itu, ia mengutarakan tujuan dilaksanakannya riset ini adalah untuk merancang model pengembangan desa mitra (Desa Batur Tengah) sebagai desa inovatif berbasis kearifan lokal berwawasan kesehatan. “Juga bisa menumbuhkembangkan unit-unit usaha yang terdapat di desa melalui program-program diseminasi hasil riset desa, dan merancang model kegiatan MBKM bagi mahasiswa Sekolah Tinggi Ilmu Kesehatan Buleleng,” ujarnya.

Baca juga:  Dewan Minta Prioritaskan Perbaikan Infrastruktur Jalan Rusak

Menurut Gede Dody Setia Dharma, selaku pimpinan mitra riset, dengan dilaksanakannya riset desa oleh tim dosen dan mahasiswa ininsangat membantu dan bermanfaat bagi keberlangsungan unit-unit usaha masyarakat di desa itu. Serta mampu meningkatkan pendapatan masyarakat di tengah pandemi Covid-19 ini. “Itu harapan kami selaku masyarakat desa,” ujar Gede Dody dengan antusias dan penuh kegembiraan.

Heri juga berharap kegiatan ini memberikan manfaat bagi seluruh komponen yang terlibat, baik dari desa serta kampus. “Tidak lupa kami sampaian ucapan terima kasih atas dukungan dari Lembaga Pengelola Dana Pendidikan (LPDP) dalam Program Riset Keilmuan tahun 2021 Kementerian Pendidikan, Kebudayaan Riset dan Teknologi, semoga dapat dilanjutkan pada program-program lainnya. Ucapan terima kasih juga kami sampaikan kepada Ketua Sekolah Tinggi Ilmu Kesehatan atas segala motivasi dan support yang diberikan. STIKes Buleleng luar biasa!” katanya. (Adv/balipost)

Baca juga:  Cetak Naker Keperawatan Profesional, Padang Bai Group Teken MoU dengan Tomoikikai Corporation
BAGIKAN