DENPASAR, BALIPOST.com – Menko Marves RI Jenderal TNI (Purn) Luhut Binsar Pandjaitan didampingi Panglima TNI Jenderal TNI Andika Perkasa, Kamis (10/11) mengikuti Digital Tactical Game (DTG) di Command Center, Mapolda Bali. Mereka disambut Kapolri Jenderal Pol. Listyo Sigit Prabowo bersama pejabat utama lainnya.
Setelah mengikuti simulasi pengamanan, Luhut meyakinkan TNI-Polri siap mengamankan KTT G20 yang berlangsung pada 15-16 November. “Saya melihat bagaimana pembinaan diri Polri dan TNI dalam pengamankan G20, luar biasa dan baik. Kita ingin tunjukkan bangsa (Indonesia) ini bangsa besar. Bangsa yang mampu mengatur dirinya, bukan bangsa ecek-ecek (tidak sungguh-sungguh, red). Saya ingatkan itu kita ini bukan bangsa ecek-ecek tapi bangsa besar yang mampu menyelesaikan masalah seperti ini. Jangan kau lecehkan bangsamu. Kamu harus bangga,” tegas Luhut.
Menurutnya, latihan ini juga untuk pengembangan profesionalisme kepolisian, sehingga mampu memberikan atau menggunakan teknologi baru dan bisa di-link dengan TNI punya. Luhut yakin face recognition begitu cepat bisa mengindentifikasi dan big data yang Polri-TNI punya membuat Indonesia makin baik ke depannya. “Jenderal Sigit dan Jenderal Andika, mereka sudah siap dan kita berdoa tentu yang terbaik diberikan. Saya senang dan bangga melihat prajurit TNI dan Polri mereka semua di lapangan serta siap melaksanakan tugasnya masing-masing,” ujarnya.
Terkait kehadiran Presiden Rusia Vladimir Putin, Luhut memastikan tidak datang tapi diwakili. Luhut mengungkapkan Presiden Jokowi sudah menyampaikan undangan ke Presiden Putin. Sebagai Ketua G20, Presiden Jokowi ingin mengakomodir semuanya. “Mungkin ada kesibukan Presiden Putin di dalam negeri dan kita harus hormati. (Presiden Ukraina) Sama juga mereka berdua punya kesibukan. Tapi presiden sudah melaksanakan fungsinya sebagai Ketua G20 untuk mengomunikasikan dan mencoba membuat perdamaian,” ungkapnya.
Sementara Kapolri Listyo Sigit mengatakan, pihaknya sudah bersama-sama melaksanakan TFG disaksikan Presiden Jokowi dan Palingma TNI. “Hari ini kita melakukan hampir sama, tapi untuk memperjelas tugas yang dilaksanakan di ring 1, ring 2 dan ring 3. Sehingga semua menjadi satu kesatuan yang terintegrasi,” ujarnya.
Tentunya, kata Listyo, ada pemanfaatan-pemanfaatan perkembangan teknologi yang memang diintegrasikan dengan berbagai kementerian termasuk Dukcapil, Imigrasi untuk melaksanakan deteksi awal terkait dengan pengawasan khususnya terkait dengan daftar orang yang dicurigai, DPO dan catatan-catatan dimiliki Densus. Tentu saja pihaknya akan melakukan pantauan sehingga saat awal masuk apakah melalui bandara atau pelabuhan laut yang tersambung ke wilayah Bali, semuanya bisa termonitor dan kemudian dilakukan langkah-langkah lanjutan.
“Termasuk hari ini kita melakukan simulasi khususnya pada saat ada rute delegasi akan lewat, kemudian kendala maka langkah dilakukan apa? Termasuk unjuk rasa mulai dari kecil sampai besar, langkah-langkah dilakukan apa? Termasuk bila ada ancaman-ancaman yang kita tidak diinginkan, dari ditemukan pelaku, barang dicurigai sampai pengamanan. Bagaimana cara pengamankan, kita latih,” tegas mantan Kabareskrim Polri ini.
Yang jelas pihaknya harus mempersiapkan seluruh skenario pengamanan mulai dari soft sampai hard hingga tidak ada celah. Terkait rute, Kapolri Listyo mengungkapkan, jalur utama sudah disepakati dengan Gubernur Bali Wayan Koster diprioritaskan untuk delegasi.
Sedangkan untuk masyarakat dialihkan ke jalur lain. Pasalnya jalur utama itu harus diamankan dan tidak boleh ada gangguan. “Tiap hari kita lakukan perbaikan, paling tidak siapa berbuat apa, betul-betul menguasai dan koordinasi dengan petugas lain,” tutupnya. (Kerta Negara/balipost)