DENPASAR, BALIPOST.com – Kenyamanan dan keamanan telekomunikasi selama KTT G20 menjadi perhatian Telkom selaku BUMN yang bergerak di bidang penyelenggara jasa telekomunikasi. Dalam perhelatan yang berlangsung di Bali pada 15-16 November itu, Telkom menyiagakan ribuan personel.
Direktur Network & IT Solution PT Telkom Indonesia (Persero) Tbk, Herlan Wijanarko, mengatakan 2 ribu petugas disiagakan. Mereka terdiri senior leader, Telkom Akses, PST, Mitratel, Telkomsel, Telin Tekom Infra, Yakes Telkomedika, GSD, TReg V, plus beberapa armada roda dua, roda empat hingga mobil listrik.
“Presidensi G20 Indonesia ini merupakan amanah yang besar bagi Telkom. Untuk itu kami berkomitmen turut menyukseskan penyelenggaraan penyediaan infrastruktur dan layanan berkualitas prima selama kegiatan berlangsung,” kata Herlan dalam apel siaga Satgas TelkomGroup mendukung G20 di Kantor Telkom Witel Denpasar, Kamis (10/11).
Dikutip dari keterangan tertulisnya, ia menjelaskan, dua ribu personil tidak hanya berasal dari Bali, tapi juga didatangkan dari Jakarta, Bandung, Semarang, dan Surabaya. Mereka disiagakan di 72 total posko yang beroperasi 24×7 baik di lingkup nasional, regional, hingga di area sekitar venue atau lokasi KTT.
Untuk infrastruktur yang disiapkan terdiri dari infrastruktur backbone domestik dengan ekspansi hingga 100 terabit per detik (Tbps), infrastruktur internasional melalui Manado Gateway dan Batam Gateway dengan total trafik hingga 8,961Tbps. Selain itu, disiapkan 2.070 akses Wifi, 64.931 ODP IndiHome, 7.570 BTS Telkomsel, sistem keamanan siber, hingga power system STO. Adapun, untuk lima lokasi KTT G20 terdapat layanan internet sebesar 6.750 gigabit per detik (Gbps), Wifi 772 AP, Telkomsel 10 BTS, dan Metro 500 megabit per detik (Mbps).
“Untuk kecepatan internet yang di-request dari pemerintah adalah 6 megabyte per user, tapi di kami pipanya disiapkan jauh lebih besar. Kami mengantisipasi crowded-nya dan semoga ini lancar,” ujarnya.
Sementara untuk menangkal serangan siber selama KTT, disiapkan sistem Ddistributed Denial of Service (DDoS) Protection. Begitu juga sistem pengamanan Firewall dengan teknologi terbaru seri next generation. “Kami juga berkolaborasi dengan BSSN (Badan Siber dan Sandi Negara) dan BIN (Badan Intelijen Negara),” jelasnya. (kmb/balipost)