Cabor panahan. (BP/Istimewa)

GIANYAR, BALIPOST.com – Cabor pemanah resmi tidak dipertandingkan di SEA Games Kamboja 2023. Padahal, Timnas keluar sebagai juara umum pada SEA Games, di Vietnam 2022, dengan menyabet 5 keping emas.

Ketua Umum PB Perpani Illiza Sa’duddin Djamal, di Gianyar, Jumat (11/11), mengemukakan, pihaknya mengaku kecewa berat, sebab cabor panahan merupakan andalan, pada hajatan multievent dua tahunan antarnegara se-Asia Tenggara. “Kami sudah berjuang agar panahan dipertandingkan di SEA Games melalui KOI, tetapi belum mendapatkan jawaban,” ungkap Illiza.

Baca juga:  Dua Perenang Badung Turun di 'SEA Age Group'

Bahkan, pihaknya juga berkirim surat ke badan panahan dunia (World Acrhery), namun lagi-lagi belum ditanggapi.
Kendati demikian, pihaknya tetap berniat menggulirkan program pelatnas, dengan memanggil atlet panahan berprestasi dari berbagai provinsi, utamanya peraih emas SEA Games. “Pemanggilan atlet pelatnas nomor recurve dan compound bukan diterjunkan ke SEA Games, tetapi proyeksi turun di Asian Games (AG) 2023, di Huangzhou, Cina,” sebut dia.

Ia menilai, multievent AG sangat strategi, dalam upaya meraup skor, mengingat poin atlet juga dihitung guna merebut tiket Olimpiade 2024 di Paris, Prancis. Ia memastikan, peraih emas SEA Games Vietnam 2022, bakal dipanggil melanjutkan Pelatnas, dan kekurangannya bakal dilakukan Seleknas, akhir November ini.

Baca juga:  Tingkatkan Kapasitas Produksi, 80 Degrees Laundry Dry Clean Resmikan Gedung Baru

Ia menyebutkan, event yang bertujuan mengulkan skor bagi atlet Olimpiade, selain AG, juga tedapat Kejuaraan Dunia di Berlin (Juni 2023), serta Kejuraan Asia 2023. “Kami menargetkan atlet panahan Indonesia, lolos tiga putra dan tiga putri, atau minimal empat tiket, sebagaimana Olimpiade sebelumnya di Tokyo,” jelasnya.

Sementara Sekum Perpani Bali, Infithar Fajar Putra, menegaskan, hingga kini pihaknya belum menerima surat pemanggilan seleknas. Ia sempat kecewa, sebab satu-satunya atlet pelatnas asal Bali Kadek Dian Vanagosi, batal tampil di SEA Games Vietnam. “Menjelang keberangkatan mendadak 16 atlet dipangkas menjadi 10 atlet yang diberangkatkan. Kami dari Perpani Bali mencoba usul biaya mandiri, namun tetap tidak dikabulkan,” ujar Fajar. (Daniel Fajry/balipost)

Baca juga:  Indonesia Menang Besar, Shin Tae-yong Tetap Kecewa
BAGIKAN