Warga dan petugas berada di sekitar Danau Batur saat evakuasi dosen yang tewas tenggelam, Rabu (16/11). (BP/Istimewa)

BANGLI, BALIPOST.com – Seorang warga Desa Kedisan tewas tenggelam di Danau Batur, usai terjatuh dari perahu yang ditumpanginya. Peristiwa itu terjadi Rabu (16/11).

Korban I Ketut Putrajaya (32) yang merupakan seorang dosen di salah satu universitas negeri di Singaraja itu sebelumnya pergi ke KJA miliknya yang ada di tengah danau dengan menaiki perahu bersama Wayan Pageh Yasa warga Gianyar yang hendak membeli ikan. Di KJA, korban dan saksi sempat memilih ikan bersama.

Baca juga:  Wirawan Sabet Medali Perak Dalam O2SN di Medan  

Setelah selesai, korban dan saksi lalu kembali menuju tepi danau. Saat hendak menuju tepi danau, tiba-tiba ada gelombang hingga air danau masuk ke dalam perahu.

Akibatnya perahu yang ditumpangi mereka tenggelam setengah dan keduanya jatuh ke danau. “Saat itu saksi bisa selamat karena menggunakan jaket pelampung sedangkan korban karena tidak menggunakan jaket pelampung langsung tenggelam ke dalam danau,”ungkap Kapolsek Kintamani Kompol Ruli Agus Susanto.

Baca juga:  Peringati HUT ke-77 Kemerdekaan RI, TK Alit Kirana Gelar Upacara Bendera

Mengetahui korban tenggelam, saksi kemudian berusaha berenang ke tepi danau dan minta pertolongan. Selang satu setengah jam kemudian, korban akhirnya berhasil ditemukan dan dievakuasi oleh Satuan Pol Airud dibantu oleh warga sekitar. “Setelah dilakukan pertolongan pertama dari medis Puskesmas Kintamani IV, korban dinyatakan sudah meninggal dunia,” kata Ruli.

Kasatpol Air Polres Bangli Iptu I Wayan Suyasha menambahkan untuk membantu mencari korban yang tenggelam pihaknya mengerahkan dua kapal dan empat personilnya untuk menyelam. Korban diduga sulit menyelamatkan diri karena memakai sepatu booth.

Baca juga:  Pengungsi di SKB Akan Digeser ke Kubu

Pascaditemukan, jenasah korban langsung dibawa ke rumah duka.

Suyasha kembali menghimbau masyarakat di sekitar Danau Batur terutama pemilik KJA agar selalu memakai jaket pelampung apabila beraktifitas di danau. Walaupun sudah bisa berenang. “Demi keselamatan kami himbau agar selalu mengenakan life jaket apabila beraktifitas di Danau Batur,” kata Suyasha. (Dayu Swasrina/balipost)

BAGIKAN