MANGUPURA, BALIPOST.com – Presiden RI Joko Widodo (Jokowi) meminta maaf ke masyarakat Bali atas ketidaknyamanan selama KTT G20 digelar. Ia mengaku tahu masyarakat merasa terganggu di jalanan karena pelaksanaan KTT.
“Saya ingin menyampaikan permohonan maaf yang sebesar-besarnya kepada masyarakat Bali yang saya tahu terganggu di jalanan karena adanya KTT G20 ini. Saya mohon maaf yang sebesar-besarnya atas seluruh kejadian di jalan, baik yang kemacetan di jalan, dan lain-lainnya,” kata Jokowi dalam Syukuran Panitia Nasional Pelaksanaan G20 Tahun 2022, Nusa Dua, Kamis (17/11) dikutip dari Kantor Berita Antara.
Ia juga menyampaikan mengapresiasi seluruh pihak yang telah ikut serta menyukseskan pelaksanaan Konferensi Tingkat Tinggi (KTT) G20 di Bali. Penghargaan apresiasi yang luar biasa disampaikan atas kerja keras semuanya.
“TNI, Polri, BIN, pemerintah daerah, semua kementerian, semua lembaga, pendukung acara, semua kru hotel yang saya melihat manajemen integrasinya, organisasinya di lapangan sangat rapi,” katanya.
Apresiasi tersebut disampaikan Presiden Jokowi sebelum bertolak menuju Bangkok, Thailand, untuk menghadiri KTT APEC pada 17 hingga 18 November 2022. Kokowi mengatakan seluruh pemimpin anggota G20 maupun pemimpin lembaga internasional yang hadir turut menyampaikan apresiasi kepada Indonesia.
Menurut dia, semua acara berjalan dengan lancar dan kondusif. “Rapi di jalan, rapi di hotel, rapi di meeting pertemuan, di summit-nya, rapi di acara makan malamnya, rapi di acara hutan mangrove (bakau) dan seluruh kepala negara menyampaikan apresiasinya kepada Indonesia,” tutur Presiden.
Presiden juga menyebut bahwa cuaca selama KTT G20 berlangsung sangat baik. Hal tersebut merupakan hasil kerja sama Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) dengan sejumlah lembaga untuk menerapkan teknologi modifikasi cuaca (TMC) selama KTT G20.
“Cuaca juga baik, sangat mendukung, saat acara tidak hujan, habis acara hujan. BMKG, terima kasih,” ujar Presiden.
Turut menghadiri acara tersebut adalah Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi Luhut Binsar Pandjaitan, Menteri Sekretaris Negara Pratikno, Menteri Perhubungan Budi Karya Sumadi, Menteri Komunikasi dan Informatika Johnny G. Plate, Menteri Kesehatan Budi Gunadi Sadikin, Sekretaris Kabinet Pramono Anung, Kepala Staf Kepresidenan Moeldoko, Panglima TNI Jenderal Andika Perkasa, Kapolri Jenderal Listyo Sigit Prabowo, dan Kepala Badan Intelijen Negara Budi Gunawan. (kmb/balipost)