Gubernur Wayan Koster.(BP/Ist)

DENPASAR, BALIPOST.com – Gubernur Bali, Wayan Koster angkat bicara terkait aksi demo Mahasiswa Papua di Renon yang bertepatan dengan kegiatan KTT G20 di Bali beberapa waktu lalu. Dalam demo itu, terjadi bentrokan antara mahasiswa dengan warga.

Menurut Gubernur Koster, tindakan mahasiswa Papua tersebut telah menciderai pelaksanaan event internasional KTT G20. Padahal, masyarakat Bali telah solid mendukung dan mengamankan penyelenggaraan Presidensi G20.

“Masyarakat Bali sepenuhnya sangat solid untuk mendukung G20, tapi ada sekelompok kecil masyarakat dari luar Bali yang ingin melakukan demo dan saya akan mengumpulkan itu,” ujar Gubernur Koster saat konferensi pers terkait suksesnya pelaksanaan KTT G20 di Jayasabha Denpasar, Jumat (18/11).

Baca juga:  Gubernur Koster Kembali Fasilitasi CSR 2 Mobil Operasional ke MDA Kabupaten di Bali

Gubernur Koster menegaskan bahwa sejatinya demo yang dilakukan Mahasiswa Papua itu tidak ada urusannya dengan Bali. Oleh karena itu, Gubernur Koster meminta agar demo tersebut dilakukan di wilayahnya saja.

Sehingga, tidak menimbulkan keributan di Bali. Apalagi saat dilaksanakannya event internasional.

“Kalau mau demo berkaitan dengan wilayahnya silahkan dilakukan di wilayahnya, jangan dilakukan di Bali. Jangan cederai citra masyarakat Bali yang begitu royal mendukung event-event Internasional di Bali, tapi kita di nodai dengan sekelompok masyarakat kecil dari luar Bali. Saya kira itu bukan tindakan yang bijak,” tegas Ketua DPD PDI Perjuangan Provinsi Bali ini.

Baca juga:  Kembangkan Tiga Komoditi, Bali Kerjasama dengan Jepang

Gubernur Bali asal Desa Sembiran, Buleleng ini mengatakan bahwa masyarakat Bali sangat ramah kepada penduduk pendatang, karena menyadari bahwa event internasional seperti KTT G20 ini penting untuk ekonomi pariwisata Bali ke depan. Gubernur Koster pun menyayangkan orang dari luar Bali yang datang ke Bali malah membuat suasan jadi tidak kondusif. Apalagi, melalukan demo yang tidak ada kepentingan dan urusan untuk Bali. (Winatha/balipost)

Baca juga:  Ditanya Kapan Siswa Mulai Belajar Konvensional, Ini Jawaban Gubernur Koster
BAGIKAN