Lokasi gempa yang berpusat di Cianjur pada Senin (21/11). (BP/Antara)

JAKARTA, BALIPOST.com – Sejumlah pekerja yang berkantor di kawasan Jalan Agus Salim dan Jalan Merdeka Selatan berhamburan dari gedung saat gempa mengguncang, Senin (21/11) pukul 13.35 WIB. Dikutip dari Kantor Berita Antara, sejumlah pegawai yang bekerja di Gedung Wisma Antara, Gedung JB Tower dan gedung yang berada di sekitarnya keluar ke halaman gedung untuk berlindung.

Guncangan akibat gempa yang berlangsung sekitar 3 menit tersebut cukup dirasakan terutama mereka yang bekerja di gedung-gedung tinggi. Menurut keterangan dari Badan Meteorologi dan Geofisika gempa yang terasa di Jakarta memiliki kekuatan 5,6 dengan pusat gempa di Laut Jawa yang berada di 10 km Barat Daya Kabupaten Cianjur, Jawa Barat pada kedalaman 10 km.

Baca juga:  Rayakan Idul Adha, Astra Motor Bali Bagikan Daging Kurban di Panti Asuhan

Gempa dengan magnitudo 5,6 ini tak hanya dirasakan di Jawa Barat, getarannya dirasakan di beberapa daerah menurut siaran BMKG, gempa yang pusatnya berada di darat sekira 10 km barat daya Cianjur itu getarannya dirasakan pada skala V MMI di Cianjur, IV-V MMI di Garut dan Sukabumi, serta III MMI di Cimahi, Lembang, Bandung, Cikalong Wetan, Rangkasbitung, Bogor dan Bayah.

“Di sini terasa gede banget, terus kabarnya di sini juga ada beberapa bangunan warga yang rusak,” kata Desi Wahyuning (55), warga Cianjur.

Baca juga:  Komputer Korsleting, Kantor Camat Baturiti Nyaris Terbakar

Getaran akibat gempa yang terjadi pukul 13.21 WIB tersebut juga dirasakan pada skala II-III MMI di Rancaekek, Tangerang Selatan, DKI Jakarta, dan Depok.

Getaran berskala II MMI dirasakan oleh beberapa orang dan menyebabkan benda-benda ringan yang digantung bergoyang dan pada skala III MMI, getaran dirasakan nyata di dalam rumah, terasa seakan-akan ada truk berlalu.

Pada skala IV MMI, getaran akibat gempa pada siang hari dirasakan oleh orang banyak di dalam rumah dan beberapa orang di luar rumah serta menyebabkan gerabah pecah, jendela/pintu berderik, dan dinding berbunyi.

Baca juga:  Debat Keempat, Ini Pandangan Tiga Cawapres Soal Pertanian hingga Pemanfaatan SDA Berkelanjutan

Getaran pada skala V MMI dirasakan oleh hampir semua penduduk, membuat banyak orang terbangun, serta menyebabkan gerabah pecah, barang-barang terpelanting, serta tiang dan barang besar bergoyang.

Kepala Stasiun Klimatologi Jawa Barat Indra Gustari mengatakan bahwa gempa yang pusatnya berada di darat pada kedalaman 10 km itu tidak berpotensi menimbulkan tsunami. BMKG mengimbau warga mewaspadai kemungkinan terjadi gempa bumi susulan. (kmb/balipost)

BAGIKAN