DENPASAR, BALIPOST.com – Penampilan Dharma Duta Ashram Gandhi Puri di Satrughna Ghat pada Selasa (29/11) memukau ribuan penonton. Penampilan dilaksanakan sebelum pelaksanaan Aarti di tepi sungai Gangga Rshikeah.
Di bawah kepemimpinan Shri Manoj Dwiwedi Maharaj dan Shri Manan Dwiwedi menjadikan Satrughna Ghat, ikon yang harus dikunjungi setiap sorenya. Beberapa pertunjukan seniman berkelas selalu mengisi pentas di tepi sungai yang disucikan masyarakat dunia itu.
Dharma Duta Shantisena Ashram Gandhi Puri dipimpin I Made Semara Putra, bersama Cahya Ambarani, Putri Agustianingsih dan Harisanti menampilkan Tari Condong, Tari Cendrawasih dan YogaArt Asmaradana yang baru saja meraih Runner-up Internasional India Icon 2022.
Berkolaborasi bersama Dr. Rita Vats dan Runner Up India Got Talent pasangan Guna dan Sujata menampilkan Yoga Art Apik Kalingga Bali Sanggam. Penampilan Shantisena Ashram Gandhi Puri yang memukau membuat ashram memperoleh semakin banyak sahabat yang memberikan beasiswa di Rshikesh untuk Yoga dan AyurVeda.
Penggagas Indonesia India Sanggam, Pengasuh Ashram Gandhi Puri, Ida Rsi Putra Manuaba menjelaskan dengan Konsep Melali, Metimpal, Melajah, Meyadnya menjadikan ananda Shantisena banyak belajar dan mengenal orang yang punya dedikasi kemanusiaan di India. “Di setiap tempat kami berkolaborasi dengan Yoga dan seni melahirkan karya yang indah dan juga proses kami tampil menjadi pelajaran besar karena kami saling mengenal kebudayaan yang agung yang kami warisi dan miliki yang harus kami pertahankan dan juga kembangkan sehingga tetap menarik bagi generasi muda,” jelasnya.
I Made Semara Putra sebagai Direktur Vivekananda Yoga Sanstha Institute mengatakan pihaknya fokus pada Yoga Art and wellness. “Kami menyiapkan tim kuat sehingga adik adik Shantisena berkelanjutan punya kesempatan terus belajar. Saya dan Shantisena yang mendapatkan kesempatan sekarang berkewajiban membangun Sumber Daya Manusia Ashram Gandhi Puri,” ujarnya, dikutip dari rilisnya.
Ia mengatakan dirinya diberikan beasiswa oleh Ashram sehingga punya hutang besar untuk mengabdikan ilmu yang didapat agar berguna. “Kami juga banyak berinteraksi sehingga bisa mengenalkan Bali utuh. Saya juga mengenalkan Bali, baik itu Catur Yoga dilaksanakan sebagai kehidupan sehari-hari dan perayaan Nyepi adalah puncak Yoga bagi umat Hindu di Bali dimana Catur Berata Penyepian menjadi pijakan menapak masa depan,” paparnya.
“Saya bahagia menyiapkan I Made Semara Putra untuk melapis I Wayan Sari Dika S.IKom M.IKom membangun kelanjutan Indonesia India Sanggam sebagai movement ke depan,” tutup Ida Rsi yang semasa walaka bernama Agus Indra Udayana. (kmb/balipost)