Plt. Kepala Biro Hubungan Masyarakat Kementerian Sosial sekaligus Kepala Sentra Handayani Jakarta, Romal Uli Jaya Sinaga (2 kanan) menyerahkan kenang-kenangan saat berkunjung ke Gedung Pers Bali K. Nadha di Jln. Kebo Iwa, Denpasar. (BP/iah)

DENPASAR, BALIPOST.com – Puncak Hari Kesetiakawanan Sosial Nasional (HKSN) 2022 akan dipusatkan di Klungkung, Bali. Rencananya, puncak acara digelar bertepatan dengan peringatan HKSN yang jatuh tiap 20 Desember. Demikian dikemukakan Plt. Kepala Biro Hubungan Masyarakat Kementerian Sosial sekaligus Kepala Sentra Handayani Jakarta, Romal Uli Jaya Sinaga saat berkunjung ke Gedung Pers Bali K. Nadha di Jln. Kebo Iwa, Denpasar, Jumat (2/12).

Menurut Romal pelaksanaan HKSN 2022 ini rangkaian kegiatannya sudah mulai digelar sejak 1 Desember di berbagai wilayah se-Indonesia. Ia juga menyebut, peringatan HKSN akan dirangkaian dengan Hari Disabilitas Internasional (HDI) yang diperingati pada 3 Desember.

Baca juga:  Okupansi di Nusa Dua Penuh saat WWF ke-10, Sanur hingga Ubud Terima Limpahan

Dipaparkannya, kegiatan memperingati HDI ini berlangsung dengan sejumlah program yang sejalan dengan tema pada tahun ini. Yakni, berupaya meningkatkan partisipasi penyandang disabilitas agar lebih bermakna menuju inklusi yang berkelanjutan untuk memperkuat kemandirian.

Salah satu program yang dijalankan, lanjutnya, “Indonesia Melangkah” yang memberikan bantuan berupa kursi roda pada penyandang disabilitas sehingga mereka bisa terbantu dalam beraktivitas sehari-hari.

“Setelah itu kita melaksanakan “Indonesia Mendengar” yakni program pemberian alat bantu dengar bagi seluruh penerima manfaat,” ungkapnya.

Baca juga:  Traffic Light Mati Sebulan, Tak Ada Penanganan 

Tak cuma dua program itu, terdapat juga “Indonesia Melihat” untuk memberikan bantuan alat bagi disabilitas netra agar mereka mandiri dalam melakukan aktivitas kesehariannya. “Kami berencana melakukan operasi katarak yang targetnya 100 orang di wilayah kerja Kemensos. Seluruh Indonesia total target sekitar 3.100 orang tertangani operasi katarak,” paparnya.

Selain itu, Kemensos juga aktif melakukan gerakan Indonesia Bebas Pasung yang sesuai dengan target harus tuntas pada 2024. Saat ini, ia mengungkapkan, masih ada sejumlah warga yang dipasung oleh keluarganya, terutama untuk wilayah-wilayah terluar di Indonesia. “Dengan berbagai kegiatan diharapkan para penyandang disabilitas di Indonesia dapat lebih berdaya dan mandiri,” tutupnya. (Diah Dewi/balipost)

Baca juga:  Pariwisata Budaya Bali Diganggu ”Beach Club”
BAGIKAN