DENPASAR, BALIPOST.com – Ketua Dekranasda Provinsi Bali, Ny. Putri Suastini Koster berkesempatan menutup Pameran IKM Bali Bangkit tahap IX sekaligus membuka Pameran IKM Bali Bangkit tahap X di Gedung Ksirarnawa, Taman Budaya Art Center Denpasar, Denpasar, Kamis (1/12). Seperti biasa, untuk memeriahkan acara tersebut, dilakukan perhelatan fashion show.
Kali ini fashion show melibatkan Dinas Ketenagakerjaan dan ESDM Provinsi Bali, Biro Umum dan Protokol Setda Provinsi Bali, serta oleh Pelayanan Pimpinan Provinsi Bali. Ny. Putri Suastini Koster menyampaikan rasa bangganya karena perkembangan para desainer Bali terutama yang berpameran di IKM Bali Bangkit semakin pesat.
Hal ini menurutnya bukan karena dirinya sebagai Ketua Dekranasda dan pemerintah semata, namun karena semangat para IKM yang terus bangkit dan berjuang mempromosikan warisan kebudayaan Bali.
“Sejak Pak Gubernur (Wayan Koster, red) memberikan ruang gratis di Art Center untuk Pameran IKM Bali Bangkit, dan saya mengawasi kualitas produk dengan ketat, maka berangsur-angsur kualitas produk IKM kita semakin pulih bahkan berkembang dari yang sempat mengalami degradasi,” ujar Ny. Putri Suastini Koster.
Istri Gubernur Bali, Wayan Koster ini menyinggung tentang apresiasi dunia kepada tenun endek Bali yang sempat digunakan oleh para Presiden dunia pada acara Gala Dinner KTT G20 di GWK Bali. Menurutnya, dunia sudah semakin melirik endek setelah rumah mode Prancis Christian Dior pada awalnya.
“Bahkan nanti saya akan mengajak empat desainer kita yang perkembangannya bagus untuk melakukan fashion show di Paris langsung serta diterima langsung oleh Christian Dior. Jadi ini langkah kita bersama memperkenalkan endek. Untuk itu, para perajin harus bekerja ekstra keras, karena selain harus memenuhi pasar lokal terlebih dahulu juga harus memenuhi pasar internasional,” paparnya.
Di samping itu, Bunda Putri juga turut mengajak masyarakat Bali untuk lebih bangga menggunakan produk lokal warisan leluhur Bali. Sebab, jika bukan masyarakat Bali yang melestarikan lalu siapa lagi.
Terlebih dengan adanya surat edaran dan peraturan Gubernur Bali yang mendukung, sehingga berdampak pada meningkatnya jumlah pemakaian kain tradisional hingga mencapai 160 persen. “Mari bangga memakai produk nak Bali, bangga memakai produk kekayaan nusantara, bangga memakai produk warisan leluhur kita. Karena dengan cara begitu kita sudah melakukan tugas utama yaitu pelestarian,” ajaknya.
Ke depannya, Bunda Putri berharap BPD Bali dan Balimall dapat selalu bersinergi dengan Dekranasda Bali bersama-sama menguatkan IKM dan UMKM Bali untuk melestarikan warisan leluhur masyarakat Bali sebagai upaya menjaga NKRI. “Kita jaga dari Bali. Kita tidak mungkin dapat menjaga seluruh kekayaan nasional Indonesia tapi harus dijaga dari daerahnya masing-masing sehingga NKRI menjadi kebanggaan kita dan dunia akan melihat kita dengan warisan yang adi luhung,” ungkapnya.
Bunda Putri berpesan agar produk lokal Bali, seperti Tenun Bali agar di buat dan dijual di Bali, serta dipakai oleh masyarakat Bali. “Itu skup kecilnya. Skup yang lebih besarnya tenun lah songket di Bali, dijual oleh saudara-saudara kita di seluruh Indonesia dan digunakan oleh seluruh dunia. Dengan begitu baru perajin kita sejahtera,” tandas Bunda Putri.
Pendamping orang nomor satu di Pemprov Bali ini menyinggung omset semua tenant selama satu bulan yang menyentuh angka Rp 2,99 miliar lebih. Menurutnya ada peningkatan karena dampak G20, karena banyak pejabat dan beberapa delegasi yang mengunjungi Pameran IKM Bali Bangkit. (kmb/balipost)