DENPASAR, BALIPOST.com – Kontingen Provinsi Bali pada Pekan Olahraga Mahasiswa Nasional (Pomnas) XVII Tahun 2022 di Universitas Negeri Padang (UNP), Sumatera Barat berhasil masuk 10 besar ditingkat Nasional. Tepatnya peringkat ke-7 dari 34 Provinsi di Indonesia. Total sebanyak 22 medali diperoleh, terdiri dari 6 medali emas, 4 medali perak, dan 12 medali perunggu.
Ketua Panitia Kontingen Pomnas Bapomi Provinsi Bali, Dr. Drs. Ida Bagus Gede Candrawan, M.Ag., merasa bangga dan salut atas perjuangan atlet Pomnas Bapomi Bali di Kota Padang, Sumatera Barat. Diungkapkan, bahwa para atlet kontingen Bali benar-benar bersaing dan bertanding dengan sangat ketat, mengingat kekuatan atlet semua provinsi tahun ini sangat berimbang dan merata. “Kami kontingen Bali masih bersyukur masih masuk 10 besar tingkat Nasional, tepatnya peringkat 7 dari 34 provinsi yang ikut Pomnas. Memang dari sisi peringkat, Bali turun 2 tingkat ketika Pomnas di Jakarta pada 2019 berada di peringkat 5. Tapi dari sisi kualitas, atlet Bali masih sanggup bersaing,” ujar Candrawan.
Ketua Umum Badan Pembina Olahraga Mahasidwa Indonesia (BAPOMI) Provinsi Bali, Prof. Ngakan Putu Gede Suardana, mengungkapkan alasan peringkat Bali menurun pada POMNAS XVII Tahun 2022 ini. Sebab, banyak atlet dari berbagai perguruan tinggi di Bali yang mengikuti Pekan Olahraga Provinsi (Porprov) Bali yang kebetulan jadwalnya bersamaan dengan Pomnas. Beberapa atlet mahasiswa memilih berlaga di Porprov. Sehingga, beberapa atlet level kedua dikirim dibeberapa cabang olahraga (cabor) di Pomnas. “Kita tidak mencari kambing hitam, kami Bapomi Bali sudah menyadari akan turun peringkat Bali karena hal tersebut. Semoga pada Pomnas 2023 di Banjarmasin kita bisa raih posisi ke-5 tersebut lagi. Saya optimis kita di ranking 5 lagi asal tidak berbarengan dengan Porprov Bali,” ungkap Wakil Rektor Bidang Kemahasiswaan Universitas Udayana (Unud) ini.
Prof. Ngakan Suardana memberikan sejumlah evaluasi terhadap penyelenggaraan Pomnas XVIII. Pertama, bapomi Pusat harus punya panduan baku tentang Cabor wajib yang harus dilombakan saat Pomnas. Sehingga, Bapomi di tingkat provinsi fokus melakukan pembinaan atlet Cabor yang sudah diwajibkan di provinsi maupun di setiap perguruan tinggi. Kepada pemerintah daerah juga diminta agar mensupport para atlet yabg berlaga di Pomnas.
Diakui, pada Pomnas kali ini tidak menfapat dukungan dari Pemda Bali. Semua pendanaan dari Perguruan Tinggi masing-masing atlet dan beberapa donasi dari Bank.
Hal ini menyebabkan ada beberapa atlet yang bagus di beberpa perguruan tinggi kecil tidak mampu membiayai atletnya. Sehingga tidak bisa ikut berlaga. Padahal, atlet Pomnas ini membawa nama Bali bukan Perguruan Tinggi.
Dari total medali yang diraih, atlet Universitas Warmadewa (Unwar) menyumbang sebanyak 10 medali. Terdiri dari 2 medali emas, 2 medali perak, dan 6 medali perunggu. “Ini prestasi yang luar biasa dan patut kami apresiasi, karena sebanarnya dari awal kami ragu dan takut apakah bisa meraih seperti ini, dan ternyata atlet kami dari Universitas Warmadewa bisa meraihnya dengan sangat luar biasa. Atlet kami Universitas Warmadewa memperoleh 2 emas, 2 perak, dan 6 perunggu. Semoga Pomnas ke-18 tahun depan di Banjarmasin atlet kita semakin berjaya,” ujar Wakil Rektor III Unwar, Dr. Ir. I Wayan Parwata, M.T.,IPU.,ASEAN.Eng.
Oleh karena itu, Wayan Parwata meminta kepada para punggawa masing-masing kemahasiswaan di fakultas di Unwar agar dari sekarang menyiapkan atlet-atletnya untuk bersaing pada Pomnas ke-18 tahun 2023 mendatang. Dengan demikian, atlet Unwar bisa lebih banyak menyumbang medali untuk meningkatkan prestasi Bali di tingkat nasional. (Winatha/balipost)