Bupati Badung Nyoman Giri Prasta selaku Ketua Maha Gotra Pasek Sanak Sapta Rsi (MGPSSR) Provinsi Bali, membuka secara resmi acara sosialisasi Catur Swadarmaning Pasek MGPSSR Kecamatan Mengwi, bertempat di wantilan Pura Dalem Desa Adat Mengwi, Minggu (4/12). (BP/Istimewa)

MANGUPURA, BALIPOST.com – Bupati Badung Nyoman Giri Prasta selaku Ketua Maha Gotra Pasek Sanak Sapta Rsi (MGPSSR) Provinsi Bali, membuka secara resmi acara sosialisasi Catur Swadarmaning Pasek MGPSSR Kecamatan Mengwi, bertempat di wantilan Pura Dalem Desa Adat Mengwi, Minggu (4/12). Acara yang diikuti oleh ribuan warga Pasek se-Kecamatan Mengwi ini turut dihadiri Wakil Ketua II DPRD Badung Made Sunarta, anggota DPRD Provinsi Bali Nyoman Laka, anggota DPRD Badung Wayan Regep, Kepala Dinas Kebudayaan Badung Gde Eka Sudarwitha, Camat Mengwi, Perbekel Mengwi, Bendesa Adat Mengwi serta jajaran pengurus MGPSSR Kabupaten Badung dan Kecamatan Mengwi.

Dalam sambutannya, Giri Prasta mengingatkan sameton Pasek agar selalu eling pada jati diri siapa itu Pasek dengan melaksanakan Catur Swadarmaning Kepasekan dan sesana Kepasekan. “Saya ingatkan sameton Pasek untuk menunjukkan jati diri, dengan mengedepankan rasa bhakti ring Ida Hyang Widhi Wasa, bhakti ring kawitan, tindih ring bhisama dan guyub ring sameton,” katanya.

Baca juga:  Komplotan Curanmor Ditangkap, Dua Pelaku Ditembak

Bupati Giri Prasta menambahkan, melalui acara sosialisasi Catur Swadarmaning Pasek yang diadakan di setiap kecamatan di Kabupaten Badung, pihaknya ingin membenahi dan meluruskan pemahaman kepasekan yang ada di tengah masyarakat. Disebutkan juga secara pribadi pihaknya telah memberikan bantuan dana kepada seluruh jajaran MGPSSR yang ada di kabupaten/kota di Bali yang dipergunakan untuk menjalankan roda organisasi dan melakukan pendataan jumlah warga Pasek, jumlah kawitan/dadia, maupun jumlah sulinggih yang ada di masing-masing wilayah. Sehingga MGPSSR Provinsi Bali memiliki database yang valid untuk dijadikan acuan dalam menjalankan program kerja dalam rangka meringankan beban sekaligus merajut persatuan warga Pasek se-Bali.

Baca juga:  Ditiup Angin Kencang, Dapur KK Miskin Roboh dan Hancur

“Sameton Pasek itu saling sumbah, saling parid dan masidikara. Saling sumbah karena satu Bhatara Kawitan, masidikara artinya duduk sama rendah berdiri sama tinggi. Dan saling parid, satu gelas kopi bisa berbagi. Untuk itu sameton Pasek harus bersatu dan selalu menjalin persatuan dengan seluruh klan yang ada, dengan menghormati sor-singgih yang ada di tengah masyarakat,” ujarnya.

Sementara itu, ketua panitia sosialisasi, Wayan Madia melaporkan, sosialisasi di Kecamatan Mengwi menjadi penutup rangkaian roadshow sosialisasi di setiap kecamatan yang ada di Kabupaten Badung. Dirinya menambahkan, ribuan warga Pasek yang menghadiri acara sosialisasi hari itu berasal dari 38 desa adat yang ada di Kecamatan Mengwi.

Baca juga:  Sembahyang ke Pura TMII Harus Bayar, Umat Hindu Ngadu ke Anggota DPR RI

“Warga Pasek yang ada di Kecamatan Mengwi jumlahnya besar Pak Bupati, tersebar di 38 desa adat. Kami berkomitmen untuk selalu mendukung program kerja dan kebijakan yang Bapak Bupati tetapkan. Kami juga menyampaikan terima kasih kepada Bapak Bupati dan jajaran Pemkab Badung yang telah memberikan support penuh sehingga acara sosialisasi ini bisa terlaksana dengan baik,” terangnya. (Adv/balipost)

BAGIKAN